Sri Haryati

Kastara.ID, Jakarta – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta menggelar High Level Meeting untuk membahas evaluasi serta rencana kerja program di semester II tahun ini di Balai Kota DKI.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, berdasarkan laporan dari tim yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), PD Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya serta Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI Jakarta, hasil evaluasi semester pertama tahun 2019 terpantau baik dan memuaskan.

“Dari hasil laporan analisa Bank Indonesia dan teman-teman BUMD, secara umum stok kita terjaga baik. Namun memang ada beberapa komoditi yang ke depan harus kita antisipasi,” ujarnya di lokasi, Rabu (26/6).

Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi terjadinya inflasi, pihaknya dalam waktu dekat akan mengajak TPID dari daerah-daerah tetangga seperti Bogor, Bekasi dan Tangerang melakukan kerja sama.

“Pertengahan minggu pertama atau kedua di bulan Juli, akan kita undang semua. Di situ kita membicarakan kerja sama apa yang perlu kita lakukan agar inflasi di Jakarta dan di daerah sekitarnya juga terjaga,” katanya.

Menurut Sri, selain melakukan kerja sama dengan daerah tetangga, pihaknya juga akan menggencarkan program subsidi pangan murah serta operasi pasar untuk menekan inflasi.

“Kebutuhan daging di Jakarta sendiri berkisar 140-180 ton per hari. Untuk beras berkisar 2.700-3.000 ton beras sehari. Karena itu, kita punya program subsidi pangan yang semakin lama makin menarik minat masyarakat,” tandasnya.

High Level Meeting TPID ini turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, Kepala BI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo, Direktur Operasional PT FSTJ Frans M Tambunan, dan Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni. (hop)