Abdullah Hehamahua

Kastara.ID, Jakarta – Koordinator Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) Abdullah Hehamahua mengatakan, kehadirannya dalam aksi kawal Mahkamah Konstitusi (MK) tidak ada kaitanya dengan siapa pun, baik Prabowo maupun Jokowi. Abdullah menegaskan, aksi yang dilakukannya bersama GKR semata-mata tentang rakyat, bangsa, dan negara.

Abdullah memahami sebelumnya Prabowo telah meminta pendukungnya tidak menggelar aksi di sekitar Gedung MK. Namun saat berorasi di atas mobil komando, Rabu (26/6), Abdullah menegaskan aksi kali ini terkait dengan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Abdullah menambahkan, imbauan Prabowo hanyalah bentuk antisipasi agar tidak terjadi kerusuhan seperti pada 22 Mei 2019 lalu. Namun, Abdullah menegaskan pelaku kerusuhan pada 22 Mei 2019 di depan Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bukanlah bagian dari kelompoknya.

Mantan penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menambahkan aksi yang digelar hari ini semata-mata memberikan dukungan ke MK. Abdullah menyebut di masa lalu ada ketua dan anggota MK yang pernah tersandung kasus. Abdullah berharap MK memiliki kepercayaan diri dan tak mudah diintervensi sehingga kejadian di masa lalu itu tak terulang lagi.

Sementara itu Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan, semua jenis aksi di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dilarang. Wiranto menekankan, pihak keamanan tidak akan memberikan izin pelaksanaan demonstrasi di sekitar MK.

Itulah sebabnya Wiranto yakin aksi di sekitar Gedung MK tak berizin, sehingga polisi berhak membubarkannya. Selain itu mantan Panglima ABRI ini yakin, ada pihak-pihak tertentu yang menjadi sponsor pelaksanaan aksi tersebut. Wiranto memastikan pihaknya akan mencari siapa yang menjadi sponsor aksi tersebut. (rya)