Headline

Dampak Penaklukan Konstantinopel

Oleh: Jaya Suprana

POLEMIK Hagia Sophia akibat pengalihan fungsi menjadi masjid oleh Erdogan di masa pageblug Corona masih merajalela, merangsang minat saya untuk berupaya mempelajari sejarah geokultural peradaban Eropa.

Masa Kegelapan
Sebagai umat Nasrani, saya bangga atas peradaban Nasrani yang terbukti  berpengaruh terhadap peradaban umat manusia sampai masa kini. Namun bukan berarti saya membutatulikan diri terhadap sejarah peradaban di planet bumi.

Meski penulisan sejarah dunia didominir bangsa-bangsa Eropa namun tidak bisa diingkari bahwa peradaban Eropa sempat relatif mandeg pada masa yang disebut sebagai Abad Pertengahan yang juga kerap disebut sebagai Masa Kegelapan. Pada masa yang dianggap gelap itu peradaban Eropa berada di bawah kekuasaan gereja. Pada masa supremasi gereja praktis segenap aspek peradaban didominir oleh kekuasaan agama yang berkuasa menentukan pemikiran sains mau pun selera dalam kesenian.

Wake Up Call
Meski tidak secara langsung mengalaminya sendiri namun dapat saya simpulkan bahwa pada masa yang disebut kegelapan itu apa yang disebut sebagai sains di Eropa sedang hibernasi. Sementara dari Timur Tengah dan Asia Barat bangkit bangsa-bangsa penganut agama bukan Nasrani yaitu Islam yang ternyata justru aktif mengembangkan pemikiran ilmu pengetahuan seperti kimia, aljabar, medis, fisika, astronomi, filsafat yang leluasa berkembang di luar kekuasaan lembaga keagamaan. Bahkan di bidang militer dan politik dengan bekal iptek dan sains masyarakat Islam membuktikan berhasil digdaya merambah masuk ke benua Eropa melalui Portugis dan Spanyol dan mencapai puncak dengan penaklukan Konstantinopel yang kemudian menjadi Istanbul. Al Hambra, Cordoba, Sevilla, Toledo merupakan warisan peradaban Islam di bumi Eropa.

Penaklukan Konstantinopel berperan sebagai Wake-Up-Call bagi bangsa-bangsa Eropa untuk melahirkan gerakan peradaban baru yang lebih terbuka bagi sains dan seni. Para pemuka  Nasrani akhirnya tersadar bahwa politik menutup diri dari sains dan seni membuat masyarakat Eropa terlena sehingga tertinggal oleh masyarakat Timur Tengah, Asia Barat dan Afrika Barat yang berhasil mengembangkan sains dan filsafat sebagai landasan pengembangan daya militer dan politik.

Renaissance
Pada hakikatnya para tokoh Renaissance seperti Leonardo da Vinci, Martin Luther, Montaigne, Desiderius Erasmus, Copernicus, Galileo Galilei, Luca Pacioli, Nicollo Tartaglia, Gerolamo Cardano berikhtiar mengejar ketertinggalan peradaban Eropa dengan lebih cermat dan seksama mempelajari segenap pemikiran iptek serta selera seni yang dihadirkan oleh peradaban Islam. Bahkan pengaruh peradaban Islam masih terasa pada masa Jugendstil, Art-Nouveau dan impressionesime Eropa pada awal abad XX. Akibat Renaissance lahirlah era ekplorasi sebagai masa kebangkitan semangat bangsa Italia, Spanyol, inggris, Prancis, Jerman, Belanda, memperluas Lebensraum mereka sampai ke Afrika, Asia (termasuk Nusantara kini Indonesia) bahkan kemudian merambah ke benua baru yang disebut Amerika dan Australia.

Pada hakikatnya kolonialisme dan imperialisme berawal pada Renaissance sebagai satu di antara sekian banyak dampak penaklukan Konstaninopel yang dirubah nama oleh sultan Muhammad Al Fatih menjadi Istanbul. Dampak penaklukan Konstantinopel merangsang nafsu bangsa Eropa menjelajah kemudian menjajah benua luar Eropa sehingga mempengaruhi peradaban marcapada juga berdampak sampai ke kawasan Nusantara yang kemudian disebut oleh kaum penjajah sebagai Hindia Belanda serta sejak 17 Agustus 1945 diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Indonesia!

MERDEKA! (*)

* Penulis adalah pembelajar geokultural dunia.

Leave a Comment

Recent Posts

Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

Kastara.id,Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan sosok almarhum Prof…

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…