Wajib Militer

Kastara.ID, Jakarta – Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa iming-iming didampingi 72 bidadari di surga bagi orang yang mau meledakkan bom bunuh diri adalah bohong belaka.

Ryamizard menilai ajakan itu tak masuk akal dan mempertanyakan mengapa orang yang memberikan iming-iming surga dan bidadari tak mau melakukan bom bunuh diri lebih dahulu, tetapi justru menyuruh orang lain melakukannya.

Mantan Menhan menyebutkan bahwa perubahan pola pikir adalah ancaman dan tantangan yang harus diperhatikan bersama. Dalam hal ini, berkaitan dengan terorisme.

Sebagai contoh, setiap orang umumnya tidak menyukai tindakan kekerasan. Namun, ketika pola pikir seseorang diubah, maka menjadi berani meledakkan bom bunuh diri sekali pun. Kasus Bom Surabaya pada 2018 yang melibatkan seorang perempuan dan anaknya.

Ryamizard juga menyinggung soal program bela negara. Menurutnya, itu memang perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Ryamizard menjelaskan, ada sejumlah ancaman terhadap negara. Pertama, ancaman belum nyata, yakni perang terbuka antar negara. Namun potensi ancaman perang antar negara masih sangat kecil, khususnya di ASEAN.

Kedua, Ryamizard juga menyampaikan, ancaman nyata lainnya berupa terorisme, narkoba, bencana alam, pemberontakan, wabah penyakit, hingga intelijen.

Sehingga menurut Ryamizard, program bela negara memang perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi sejumlah ancaman tersebut. (ant)