Zikir Nasional

Kastara.id, Jakarta – Umat Islam di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta menyambut Tahun Baru 2018 dengan menggelar Zikir Nasional yang menghadirkan sejumlah penceramah, antara lain Gus Miftah Habiburrahman dari Pondok Pesantren Ora Aji, Kang Puji Hartono dari Pesantren Masyarakat Jogja, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak.

Di Jakarta, Harian Umum Republika menggelar Zikir Nasional di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur pada 29-31 Desember 2017. Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengaku gembira menjadi bagian kegiatan positif menjelang pergantian malam tahun baru tersebut. Ia pun berharap Dzikir Nasional juga digelar secara serentak di kota-kota besar lainnya.

“Saya gembira bisa menjadi bagian tradisi positif dan konstruktif yang sudah dibangun, bila perlu ke depan Republika juga bisa menggelar di banyak tempat di kota-kota besar secara serempak, tidak hanya di tiga kota tersebut,” ungkap Dahnil Azhar, Selasa (26/12).

Ia menyarankan kegiatan zikir nasional itu juga memanfaatkan teknologi digital atau akses internet, sehingga masyarakat di seluruh negeri juga bisa menyaksikan dzikir nasional tersebut. “Makna nasional pun harus digeser, bisa juga zikir nasional diadakan di kota lain dengan akses streaming dan live sosial media. Karena saat ini akses internet dan sosial media bisa dijangkau oleh siapa pun darimana saja,” kata Dahnil.

Ia juga sangat mendukung jika Zikir Nasional Republika digelar pada saat pergantian malam tahun baru Hijriah atau Malam Tahun Baru Islam. Dengan demikian, nilai-nilai Islam dalam kegiatan zikir nasional menjadi lebih bermakna.

“Tahun baru Islam adalah usulan yang penting dan harus diwujudkan oleh Republika, bila ingin menemukan makna yang kompatibel antara zikir dan nilai-nilai Islam yang bisa dimaknai melalui Tahun Baru Hijriah,” pungkas Dahnil. (nad)