Nunukan

Kastara.ID, Jakarta – Masyarakat Sei Menggaris, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), kini bisa menikmati akses listrik selama 24 jam penuh. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam memperluas akses listrik di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung PribadiĀ mengungkapkan kehadiran listrik di wilayah perbatasan diharapkan mendorong produktivitas masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menghadirkan listrik 24 jam nonstop. Kami harap ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujar Agung di Jakarta, Sabtu (27/2).

Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication & CSR Agung Murdifi menyampaikan sebanyak 535 pelanggan di Sei Menggaris telah menikmati listrik PLN. Ke depan, masih terdapat potensi penambahan hingga 300 pelanggan di Sei Menggaris. Seluruh pelanggan di Sei Menggaris seluruhnya menggunakan listrik prabayar.

Pengoperasian listrik 24 jam di Sei Menggaris sendiri diresmikan oleh Anggota DPR RI Deddy Yevri H. Sitorus bersama General Manager PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto, Ketua DPRD Provinsi Kaltara Noorhayati Andris, Asisten bidang Ekonomi Pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara Taupan Majid, serta Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kaltara Muh. Amin (24/2).

Sebagai perwakilan masyarakat, Anggota DPR RI Deddy Yevri H. Sitorus memberikan apresiasi atas langkah PLN mewujudkan nyala listrik 24 jam bagi warga Sei Menggaris.

“Hadirnya listrik selama 24 jam di pedesaan akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan semoga kesejahteraan masyarakat juga terus meningkat. Terima kasih atas komitmen PLN menghadirkan listrik di daerah 3T, semoga ke depannya segera ditularkan ke daerah-daerah belum menyala 24 jam,” kata Deddy.

Untuk meningkatkan layanan listrik, PLN menambah kapasitas pembangkit di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 200 kiloWatt (kW) dari sebelumnya 400 kW menjadi 600 kW dengan beban puncak 207 kW. Penambahan pasokan daya listrik dilakukan dengan merelokasi pembangkit dari unit lain yang sudah berhasil dilakukan interkoneksi dengan jaringan transmisi.

Sementara Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan bahwa upaya ini merupakan komitmen perseroan untuk memberikan layanan listrik terbaik kepada masyarakat hingga ke garda terdepan.

“Bertambahnya jam operasi listrik 24 jam akan membangkitkan geliat ekonomi desa dan tentunya akan meningkatkan kebanggaan masyarakat di perbatasan,” ujar Wiluyo.

Upaya maksimal terus dijalankan dalam menerangi daerah 3T. PLN terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembangunan infrastruktrur kelistrikan. (ant)