Indobarometer-RRI

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodar mengatakan, sebagian besar masyarakat menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Indobarometer bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI).

Dalam pernyataan tertulisnya (26/5), Qodari menyebut 53,8 persen responden atau peserta survei mengaku tidak puas dengan cara Jokowi menangani pandemi Covid-19. Sebanyak 45,9 responden mengaku puas, dan 0,3 responden tidak menjawab atau tidak tahu.

Qodari menambahkan terdapat lima alasan mengapa responden tidak puas dengan kinerja Jokowi, yakni tidak konsisten dalam membuat kebijakan sebesar 17,3 persen dan lambat dalam mendistribusikan bantuan 10,7 persen. Selain itu data penerima bantuan tidak akurat 10.1 persen dan penanganan secara umum lambat 10.1 persen. Responden juga mengeluhkan kebijakan presiden dan para menteri yang sering berbeda, sebesar 8,9 persen.

Sedangkan responden yang mengaku puas dengan kinerja pemerintah beralasan, penanganan PSBB sudah cukup baik, sebesar 31.1 persen, penanganan cepat tanggap 19.2 persen dan mulai banyak yang sembuh 10.6 persen. Selain itu kebijakan PSBB sudah tepat 9.3 persen dan terlihat kerja nyata 6 persen.

Selain itu, 84,3 persen responden mengaku tidak puas dengan cara pemerintah menangani pengangguran akibat pandemi virus corona. Sedangkan 74,1 persen responden tidak puas dengan cara Jokowi mengatasi kemiskinan. Responden menilai kemiskinan semakin bertambah dan terjadi korupsi dana bantuan.

Penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin juga dinilai lambat, jumlah bantuan sedikit, serta masih banyak masyarakat miskin yang tidak terbantu. (hop)