Kastara.id, Jakarta – Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba mengkhawatirkan melonjaknya harga garam di sejumlah akan berimbas pada perekonomian Indonesia. Hal itu disampaikan saat melakukan tinjauan ke Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Pada kesempatan itu, Parlindungan sempat bertanya-tanya kepada penjual dan pembeli di Pasar Bendungan Hilir. Memang para pembeli sangat keberatan melonjaknya harga garam beberapa hari ini. “Saya pikir ini bisa menyebabkan inflasi pada perekonomian kita. Saya memahami masalah garam, di mana pemerintah harus serius menyikapinya,” ujarnya di sela peninjauan di Jakarta, Kamis (27/7).

Parlin mengatakan, memang beberapa hari lalu ada penyetopan impor garam ke Indonesia. Sayangnya, pemerintah tidak membuat pemetaan dampak dari penyetopan garam ini. “Saya berfikir pemerintah harus membuat pemetaan dan perencanaan. Kalau di bidang pangan berhasil, kenapa di sektor garam justru sebaliknya,” kata Parlindungan.

Senator asal Sumatera Utara itu juga memahami bahwa sektor garam ini banyak berasal dari Pulau Jawa terutama Jawa Timur. Untuk itu, pemerintah harus bisa memikirkan kembali atau mendesain kembali industri garam di Indonesia. “Karena bagaimana pun garam sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga kebutuhan garam kita cukup besar maka berdampak pada perekonomian kita,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Bendungan Hilir, memang kenaikan harga garam mencapai 50 persen-70 persen. “Ini baru contoh di Jakarta, bagaimana daerah lain selain Jakarta. Kami juga berharap pemerintah daerah harus memberikan masukan-masukan kepada pemerintah,” kata Parlindungan.

Selain itu, Ketua Komite II DPD RI ini berharap pemerintah sudah memikirkan kenaikan ini. “Pemerintah juga harus turun ke lapangan untuk memonitor langsung harga garam,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Parlin, Komite II akan mengadakan rapat koordinasi dengan kementerian terkait terkait permasalahan ini. Ini merupakan hal penting, apalagi Indonesia sebentar lagi akan menyambut hari kemerdekan pada 17 Agustus maka sudah saatnya Indonesia swasembada pangan, garam, dan lain-lain.

“Saya kira jika swasembada pangan benar-benar dilakukan. Maka tiga tahun ke depan akan tercapai terutama di sektor garam. Pasalnya Indonesia banyak pantai-pantai yang bisa menghasilkan garam untuk kebutuhan nasional,” kata Parlindungan. (npm/mar)