Kastara.id, Jakarta – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengunjungi korban gempa Lombok. Didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi melihat langsung reruntuhan bangunan akibat gempa di Dusun Krujuk, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Senin (27/8). Selain meninjau lokasi gempa, Ketua MPR juga menyapa warga setempat yang bertahan di lokasi.

Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah terparah terkena gempa. Banyak bangunan hancur. Jumlah korban jiwa di daerah ini juga cukup besar dibanding daerah lainnya yaitu mencapai 466 korban jiwa.

“Kita semua melihat dan menyaksikan bencana gempa yang terjadi di NTB ini sungguh besar. Jadi tidak betul kalau dikesankan kecil. Bencana ini menimbulkan korban jiwa 500 lebih. Kita masih bersyukur karena kalau melihat lokasi seperti ini mungkin jumlahnya bisa ribuan korban jiwa. Karena total rumah yang rusak berat saja mencapai 70 ribu lebih,” kata Zulkifli Hasan di Dusun Krujuk.

Melihat besarnya dampak gempa di Lombok ini, Ketua MPR meminta dukungan penuh pemerintah pusat untuk menanggulangi bencana ini. “Kita minta dukungan penuh pemerintah pusat, apalagi sudah ada Inpresnya. Kalau tidak salah anggaran untuk penanggulangan bencana Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Dana itu bisa untuk bencana gempa di Lombok, saya kira bisa pulih kembali,” ujarnya.

Selain untuk membangun kembali rumah dan sekolah, Zulkifli juga meminta perhatian atas bangunan madrasah dan pondok pesantren yang rusak. “Kita juga minta perhatian khusus dari Kemenag untuk pondok pesantren di NTB ini,” pintanya.

Sementara Gubernur NTB TGB Zainul Majdi mengatakan, saat ini sedang berlangsung proses verifikasi rumah-rumah yang rusak untuk mendapatkan bantuan. Verifikasi sudah hampir mencapai 100%. Pemerintah menyiapkan rekening. Kemudian masing-masing kepala keluarga akan ditransfer uang bantuan. Rusak berat mendapat bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta. “Sudah ada yang ditransfer,” ujarnya.

Zainul Majdi mengungkapkan, data verikasi terakhir yang diterima dari BNPB sekitar 17 ribu rumah. Setelah itu bantuan langsung ditransfer ke kepala keluarga. Gubernur memperkirakan proses pemberian bantuan sampai selesai semua memakan waku satu bulan. (danu)