Harbolnas 2017

Kastara.id, Jakarta – Menyambut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 yang akan berlangsung 12 Desember mendatang, situs destinasi belanja e-commerce terbesar dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia, Lazada, telah mempersiapan strategis khusus. Tak kurang sejumlah program dan kegiatan telah dipersiapkan Lazada menuju Harbolnas 2017 (Road to Harbolnas). Hal itu terungkap dalam diskusi interaktif dengan media yang membahas dengan lebih mendetail sejumlah persiapan dan strategi Lazada menjelang Harbolnas yang berlangsung di Rafles Hotel, Jakarta (27/9).

Selain program tahunan Online Revolution 11.11 di bulan November nanti, sejak September ini Lazada mulai memanjakan konsumen melalui berbagai diskon dan penawaran terkait program Hari Belanja Online Kota (Harbolta) di 13 kota di Indonesia. Lazada juga memfasilitasi pengembangan bisnis para seller yang bergabung di marketplace dengan menghadirkan laman khusus bernama ‘Lazada Prioritas’ juga berbagai workshop pendampingan dan program #UpGradeUKM.

Tak hanya sampai di situ, Lazada juga memperkenalkan berbagai inovasi infrastruktur dan teknologi baru untuk mendukung keseluruhan rangkaian program tersebut. Lazada Indonesia memiliki teknologi baru untuk menghadapi lonjakan transaksi yang memungkinkan Lazada menerima orderan hingga 90 juta pesanan.

“Adanya migrasi teknologi dari Alibaba maka kami bisa menampung 90 juta order (pesanan) setiap hari di seluruh Asia Tenggara,” ujar Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Achmad Alkatiri.

Alkatiri pun meungkapkan lonjakan transaksi yang biasanya terjadi saat Hari Belanja Nasional (Harbolnas). Selain teknologi, Lazada juga mengembangkan gudang (warehouse) yang lebih luas di beberapa wilayah di Indonesia.

“Rencananya awal tahun depan mulai dibangun gudang di Makassar, Balikpapan, dan Denpasar. Sebelumnya kami ada di Jakarta, Surabaya, dan Medan,” katanya.

Menurut Alkatiri, keberadaan gudang sangatlah penting karena akan menghemat waktu dan ongkos pengiriman. “Pesan barang dari Ambon kami tidak perlu lagi mengirimkan barang dari Jakarta. Itu jelas lebih lama dan ongkos lebih mahal,” ujar Alkatiri.

Saat ini Lazada sudah diunggah hingga 50 juta kali dan jumlah merchant-nya telah mencapai 40 ribu seller.

Selain inovasi dan teknologi baru, dalam diskusi tersebut juga dibahas terkait perilaku belanja online terhadap industri UKM dan persiapan menghadapi iklim bisnis online di tahun 2018. (koes)