Gunung Bromo

Oleh: Jaya Suprana

BANYAK yang tahu bahwa tokoh wartawan senior Kompas merangkap pemimpin redaksi Kompas Cyber Media, anggota Dewan Riset Nasional, Dewan Pendidikan Tinggi, Komite Inovasi Nasional Rektor Universitas Multimedia Nusantara. Namun mungkin tidak banyak yang tahu bahwa beliau juga seorang seniman wayang orang dan ketoprak sekaligus juga pemusik sebagai pianis dan penyanyi handal yang menulis biografi mahapujangga musik Indonesia, Ismail Marzuki.

Rekaman suara merdu Ninok Leksono yang termutakhir adalah bersama orkes kroncong secara virtual mengalunkan lagu indah Bandar Jakarta dengan teks indah:

Awam lembayung menghiasi bandar indah permai
Aman terlindung oleh pulau s’ribu melambai
Melambai, rona merona
Mengembang layar laju perahu nelayan
Memecah buih menyusur pantai
M’nuju Teluk Jakarta
Indah lukisan alam
Kala senja menjelang pelukan malam
Burung putih menyampaikan salam
Kata selamat malam..

Alunan lagu indah Bandar Jakarta memperoleh tanggapan positif dari berbagai termasuk. Termasuk putra Prof. MR. Sadiman Kartohadiprojo merangkap menantu Prof. DR. Sutan Takdir Alisyahbana serta mahaguru geoekonomi global saya, Harjono Kartohadiprojo S.H.

Sang mantan aktivis yang pernah secara ragawi ikut turun ke jalan maju tak gentar menuntut kebenaran dan keadilan sehingga melengserkan Soekarno dan Soeharto menulis sebuah komentar syahdu bahwa lagu Bandar Jakarta memang indah mengingatkan pada masa beliau masih kanak-kanak kerap berenang di tepi laut sambal menikmati Bandar Jakarta yang memang aman terlindung oleh Pulau Seribu melambai, rona merona sambal menyaksikan perahu nelayan mengembang  layar menyusur pantai menuju Teluk Jakarta nan indah lukisan alam kala senja menjelang pelukan malam di mana burung-burung camar menyampaikan salam kata semalam malam.

Namun sayang semua keindahan itu kini hanya merupakan kenangan masa lalu yang sudah lenyap ditelan jaman atas nama pembangunan. (*)