Dedi Mulyadi(antaranews.com)

Kastara.ID, Karawang – Satu kampung di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, nyaris hilang akibat abrasi laut. Yang tersisa hanya satu masjid dan satu rumah dengan bagian dapur yang sudah hilang.

Saat mengunjungi lokasi tersebut, Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dedi Mulyadi mengatakan, abrasi laut merenggut 200 meter daratan yang digunakan sebagai tempat pemukiman warga, Rabu (27/11). Akibat diterjang abrasi laut, satu persatu warga memilih untuk pindah ke kawasan yang lebih aman.

Abrasi laut, kata Dedi, disebabkan pohon yang berfungsi sebagai barrier pelindung tanah dari ombak laut dibabat habis untuk budidaya udang dan ikan bandeng.

Meskipun Pemkab Karawang telah menyediakan lokasi untuk merekolasi warga, tapi menurut Dedi, esensinya bukan itu. Pembangunan rumah untuk warga yang terdampak abrasi atau pembuatan tanggul hanya masalah teknis. Lebih penting dari itu, yakni kearifan dalam pengelolaan laut yang telah hilang. “Kalau sekedar buat tanggul, itu teknis. Terpenting, kearifan pengelolaan laut yang hilang. Masyarakat sudah kehilangan kearifan dalam pengelolaan laut termasuk konservasi,” ujarnya.

Hilangnya kearifan dalam pengelolaan laut disebabkan adanya intervensi dari para pelaku bisnis di sektor perikanan. “Yang harus dilakukan yakni kembali membangun kesadaran arti penting pengelolaan sumber daya laut dan penanaman kembali pohon bakau di sempadan pantai,” pungkasnya. (yan/rso)