Latihan Perang

Kastara.ID, Jakarta – Saat hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) memanas, China, Rusia, dan Iran, malah menggelar latihan militer bersama selama empat hari kedepan, dimulai hari ini (27/12) hingga (30/12).

Latihan angkatan laut gabungan ini bertempat di Teluk Oman, Beijing, dan Teheran.

Menurut Menteri Luar Negeri China, latihan itu merupakan kerja sama militer biasa antara ketiga negara.

Sementara Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian menambahkan bahwa angkatan laut Tiongkok bakal mengerahkan kapal perusak rudal dalam latihan tersebut. Namun, dia tidak merinci berapa banyak personel dan kapal yang akan ambil bagian.

Di lain sisi, Iran menilai latihan itu sebagai ajang untuk meningkatkan keamanan di jalur perdagangan internasional di kawasan Teluk.

Ketegangan antara Iran dan AS bermula sejak Teheran mengumumkan melakukan pengayaan uranium melebihi batas yang ditentukan dalam perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015.

Perjanjian yang digagas di era Barack Obama itu menetapkan Iran harus membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari keperluan mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.

Sebagai timbal balik, negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran. Namun, di bawah komando Presiden Donald Trump, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 dan kembali menerapkan sanksi atas Iran.

Sejak saat itu, tensi antara Iran dan AS terus meningkat dengan isu pengerahan militer hingga uji coba rudal Teheran. Sejumlah serangan diluncurkan terhadap beberapa tanker minyak di kawasan Teluk.

Selain itu, ada juga aksi balasan Iran yang menembak jatuh pesawat nirawak (drone) pengawas milik AS, serta rencana serangan udara AS terhadap Iran beberapa bulan lalu yang sempat dibatalkan Trump. (har)