Kastara.ID, Tavullia — Pembalap Italia, Valentino Rossi, adalah salah satu pembalap dengan karir panjang di MotoGP.

Karena itu, dia telah menghadapi banyak musuh dan rival, mulai dari yang biasa sampai yang terberat dan menyulitkan hidupnya.

Pembalap asal Tavullia itu menyebut tiga nama rival terhebatnya; Max Biaggi, Casey Stoner, dan Jorge Lorenzo.

“Saya akan mengatakan Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Max Biaggi,” ungkap Rossi yang dirilis Crash.net.

“Dengan Biaggi itu berat sejak awal karena kami tidak pernah menyukai satu sama lain. Lalu saya datang – seorang pemuda konyol. Saya segera mulai membuatnya kesal! Sekarang yang ini (kejuaraan) 250cc berkata ‘apa-apaan ini!’ Dan yang berasal dari 125cc sudah membuatnya kesal. Jadi itu langsung dimulai dengan buruk, dan itu adalah persaingan sampai akhir,” ungkap Rossi.

“Kami berjuang untuk gelar 500cc terakhir dan itu bagus,” imbuh The Doctor.

“Persaingan dengan Stoner dan Lorenzo berbeda. Karena dengan (Biaggi) saya adalah anak muda yang harus mengalahkan orang tua, dan sebaliknya dengan Stoner dan Lorenzo saya adalah orang tua dan mereka harus mencoba mengalahkan saya,” tandas Rossi.

“Lorenzo dan Stoner lebih kuat dari Biaggi. Dalam artian ada evolusi individu, evolusi pembalap. Jadi semakin muda saya, semakin kuat saya tampil. Jadi setelah itu selalu lebih sulit,” jelasnya.

Rossi juga menjelaskan mengapa persaingan ini berkembang di trek selama bertahun-tahun.

“(Olahraga) itu berbahaya, Anda cenderung lebih menghormati lawan Anda dan mungkin lebih dari dua orang yang bertemu dalam pertandingan sepakbola. Anda tahu bahwa jika Anda bermain sepakbola, biasanya hampir tidak ada yang terjadi, dan sebaliknya, dengan motor, Anda masih harus sedikit kelonggaran. Namun, di sini, ini adalah olahraga individu. Itu sudah berbeda dan ini adalah olahraga kontak,” tandas Rossi.

Tapi Rossi hanya menyebut tiga musuh bebuyutannya di MotoGP. Ia mengabaikan nama pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Padahal Rossi vs Marquez juga berlangsung sengit dalam beberapa tahun, dengan puncaknya drama akhir musim 2015, Sepang Clash, yang masih mempengaruhi hubungan mereka sampai sekarang. (tra)