Israel

Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan per Ahad (28/6), total warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang positif Covid-19 mencapai 1.102 orang. Angka tersebut meningkat dari 1.100 orang pada hari sebelumnya.

“287 WNI masih menjalani perawatan, 739 sudah sembuh, dan 76 meninggal akibat Covid-19,” tulis Kemlu.

Berikut rinciannya, ada 180 WNI yang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) di sejumlah kapal pesiar terjangkit Covid-19. Lima di antaranya meninggal, 21 dalam perawatan dengan kondisi stabil, dan 154 sudah sembuh.

Di Malaysia, 167 WNI positif. Dua meninggal, 118 dalam kondisi stabil, dan 47 sudah sembuh.

Arab Saudi mencatat 162 kasus Covid-19 yang melibatkan WNI. Dari jumlah tersebut, 83 stabil, 46 sembuh, dan 33 orang meninggal.

Kuwait, 89 WNI terpapar Covid-19. Tiga di antaranya meninggal, tujuh dalam kondisi stabil, dan 79 sudah sembuh.

Terdapat 81 WNI di Amerika Serikat yang positif coronavirus jenis baru, termasuk 16 orang yang meninggal. Adapun WNI yang masih dirawat mencapai 17 orang dan 48 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Ke-75 WNI di India yang dinyatakan terjangkit Covid-19, seluruhnya sudah dinyatakan pulih.

Ada 74 WNI di Qatar yang terpapar. Satu orang di antaranya meninggal, enam dalam kondisi stabil, dan 67 lainnya sudah sembuh.

Di Uni Emirat Arab, 54 WNI positif coronavirus jenis baru. Lima di antaranya meninggal, tujuh dalam kondisi stabil, dan 42 sudah sembuh.

Total WNI terjangkit Covid-19 di Singapura mencapai 52 orang. Dua di antaranya meninggal, tiga stabil, dan 47 sudah sembuh.

Pakistan mencatat 33 kasus WNI positif coronavirus jenis baru. Satu orang masih dalam perawatan, sementara sisanya sudah sembuh.

Di Inggris, 20 WNI terpapar Covid-19. Tiga di antaranya meninggal dan 17 lainnya sudah sembuh.

Rusia mengonfirmasi 19 WNI terjangkit Covid-19. Seluruhnya sudah dinyatakan pulih.

Di Spanyol, 13 WNI yang dikonfirmasi terpapar coronavirus jenis baru sudah seluruhnya dinyatakan sembuh.

Ada 12 WNI di Jerman positif. Satu orang di antaranya meninggal, empat dalam kondisi stabil, dan tujuh sudah sembuh.

Belanda dan Vatikan mencatat delapan kasus Covid-19 yang melibatkan WNI. Di Belanda, empat orang meninggal, satu stabil, dan tiga sembuh. Sementara di Vatikan seluruhnya sembuh.

Di Brunei Darussalam, lima WNI seluruhnya sudah dinyatakan sembuh. Korea Selatan juga mencatat lima kasus WNI, di mana satu sembuh dan empat lainnya stabil.

Ada empat WNI di Kanada yang terpapar coronavirus jenis baru. Seluruhnya masih dalam perawatan dan dalam kondisi stabil.

Empat WNI di Prancis positif. Satu orang masih dalam perawatan dan tiga lainnya sudah sembuh.

Masing-masing tiga WNI di China khususnya Macau, Italia, dan Taiwan yang terjangkit coronavirus jenis baru. Seluruhnya sudah dinyatakan sembuh.

Di Australia, Belgia, Jepang, Kamboja, Meksiko, Oman, dan Turki terpapar Covid-19. Dua WNI di Australia stabil dan masing-masing dua WNI di Belgia, Jepang, serta Kamboja sembuh.

Masing-masing satu sembuh dan satu stabil di Meksiko dan Oman. Sementara di Turki, satu sembuh dan satu meninggal.

Di Bahrain, Chile, Ekuador, Ethiopia, Filipina, Finlandia, Hong Kong, Irlandia, Maladewa, Makedonia Utara, Mesir, Kazakhstan, Swedia, dan Thailand masing-masing satu WNI terpapar coronavirus jenis baru. WNI di Chile, Filipina, Hong Kong, Maladewa, Mesir, dan Swedia masih dirawat dengan kondisi stabil, sementara lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Sebelumnya, Indonesia akan mengupayakan peraturan pembukaan batas lintas negara secara terbatas di negara yang memiliki kasus virus corona (Covid-19) atau travel bubble.

Tujuannya untuk mengakomodasi perjalanan bisnis yang penting di tengah pandemi virus corona.

“Beberapa negara telah memulai diskusi tentang pengaturan travel bubble dengan cara yang harus diwaspadai dan bertahap. Protokol kesehatan sudah menjadi kewajiban yang menjadi elemen kunci dalam diskusi rencana pembukaan travel bubble ini. Dan seperti negara lain, Indonesia saat ini sedang berupaya mengeksplorasi kemungkinan memiliki travel bubble bagi perjalanan bisnis yang penting dengan sejumlah negara,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. (ant)