Sekjen DPD RI

Kastara.id, Jakarta – Mahasiswa sebagai calon generasi pemimpin bangsa harus giat belajar, aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang positif dan rajin menulis. Hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional (Rakorpimnas) Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat Tangerang Selatan, Senin (28/8). Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI (FPAN) Yandri Susanto, Wakil Rektor UIN Yusran Razak, dan perwakilan Pemkot Tangsel Tengku Zulfandi.

Sudarsono Hardjosoekarto yang juga Guru Besar Universitas Indonesia ini menegaskan bahwa mahasiswa harus bisa memaksimalkan waktu dan peluang dalam masa perkuliahannya.

“Sekarang ini jaman era digital, siapa yang menguasai data maka akan menjadi terdepan. Jadi saya tekankan mahasiswa sekarang harus bijak dalam menggunakan teknologi, hindari konten negatif dan menyebarkan hal-hal yang SARA dan lainnya, tapi gunakan teknologi untuk hal-hal positif. Selain itu mahasiswa jangan lupa hubungan harmonis dengan orang tua itu paling mendasar,” kata Soedarsono.

Lanjutnya, sebagai calon pemimpin bangsa, masa depan republik ini ada di tangan mahasiswa. Untuk itu, mahasiswa harus sering melibatkan diri dalam kegiatan positif dan berani mengeluarkan pendapat. Untuk menjadi pemimpin bangsa diperlukan kaderisasi dan regenerasi. Saat ini negara dalam keadaan darurat narkoba dan menyasar generasi muda bangsa ini, sehingga diperlukan benteng yang kuat.

“Saya ingatkan kepada generasi muda, saat ini narkoba harus menjadi musuh utama dan kalian harus sanggup serta membentengi diri dari pengaruh negatif. Karena banyak pihak-pihak yang tidak ingin generasi ini maju dan menggunakan itu untuk merusak kalian. Ini pesan dari Ketua DPD RI Oesman Sapta yang amanatkan ke saya untuk disampaikan kepada kalian generasi muda,” ujarnya.

Selain itu, Sekretaris Jenderal DPD RI juga mengingatkan kepada para mahasiswa agar pandai mengatur waktu, aktivitas kemahasiswaan juga tidak ditinggalkan, aktif berkomunikasi dengan berbagai kalangan dan menyesuaikan situasi. Yang terpenting dalam masa 4 tahun belajar jangan disia-siakan, banyak kesempatan dan tidak berkecil hati dengan latar belakang tapi harus bekerja dan belajar keras meraih suatu hal.

Tantangan global dan persaingan ke depan yang luar biasa dalam publikasi ilmiah, kuncinya menggunakan big data menguasai teknologi dalam memanfaatkan informasi di bidang apa pun. Ia menegaskan, jaman sekarang informasi begitu komplek jadi penting penguasaan big data dalam setiap isu, setiap wilayah dan daerah. Mahasiswa harus mengubah cara pandang dan cara berpikir untuk menghasilkan karya.

“Mahasiswa harus mengubah cara berpikir, memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif dan membangung. Ke depan apa pun yang menjadi minat harus dikerjakan dengan baik, baik mau menjadi politisi, menjadi pengusaha, dan lainnya agar fokus dan mempunyai tujuan ke depan,” katanya. (npm)