Pertamina

Kastara.ID, Jakarta – Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya perusahaan yang dipimpinnya tengah jeblok performanya. Perusahaan migas plat merah itu bahkan mengalami kerugian hingga sebesar 767,91 juta dolar AS atau setara Rp 11 triliun.

Ahok pun melakukan pembelaan. Dilansir dari SINDOnews, Jumat (28/8), Ahok justru menyalahkan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati. Pasalnya Nicke ternyata belum melaporkan kerugian yang diderita Pertamina. Akibatnya Ahok mengaku tidak mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, telah meminta Pertamina melakukan audit investigasi atas laporan keuangan sejak Januari 2020. Hasilnya harus dilaporkan kepada Dewan Pengawas Pertamina. Selain sebagai Komisaris Utama, Ahok juga menjabat Ketua Dewan Pengawas Pertamina.

Namun sampai sekarang, Ahok mengaku tidak mendapat laporan dari dewan direksi. Padahal sebagai dewan pengawas, mantan Bupati Belitung Timur itu berhak mendapatkan laporan audit investigasi secara utuh. Hal itu untuk melihat kondisi perusahaan, apakah masih sehat atau sedang sakit.

Ahok menduga direksi Pertamina sengaja menutup-nutupi hasil audit investigasi. Terlebih hasil audit juga menentukan kasih kinerja para direksi Pertamina.

Seperti diketahui, pada semester I 2020, Pertamina mengalami kerugian bersih mencapai 767,91 juta dolar AS atau Rp 11 triliun. Kinerja buruk ini berbanding terbalik dengan pencapaian tahun 2019. Pada periode yang sama tahun lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas itu berhasil meraup laba sebesar 659,95 juta dolar AS atau setara Rp 9,56 triliun. (mar)