Headline

Jurus Menteri Edhy Maksimalkan Potensi Garam Rakyat

Kastara.ID, Jakarta – Sebagai negara yang memiliki garis pantai lebih dari 99 ribu kilometer, Indonesia memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang bisa dioptimalkan. Salah satunya garam.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memastikan jajarannya tengah berjuang agar para petambak garam rakyat bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha tersebut. Termasuk mengupayakan produksi garam rakyat bisa memiliki kandungan sodium chloride (NaCl) sebesar 97 persen sesuai kebutuhan industri. Di depan pimpinan dan anggota Komisi IV DPR, dia mengurai persoalan dan kebutuhan garam nasional.

“Kebutuhan garam kita 4,7 juta ton setahun, kemampuan produksi kita belum ada 2,5 juta ton. Setelah kami cek masalah garam, industri mereka butuhnya yang NaCl (sodium chloride) di atas 97. Tugas kami sekarang. Kami ingin garam rakyat ini kami tingkatkan (NaCl) menjadi di atas 97,” kata Menteri Edhy saat rapat kerja dengan Komisi IV di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/8).

Menteri Edhy semakin optimis setelah menerima masukan dan melihat sampel garam dari anggota Komisi IV daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur XI, Slamet Ariyadi. “Kami sangat yakin apa yang disampaikan Pak Slamet dengan garamnya itu di atas 97. Ini yang pernah kami lihat di beberapa daerah kunjungan kami tentang garam,” sambungnya.

Adapun saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikananan (KKP) juga menyiapkan program stimulus untuk penguatan garam rakyat. Melalui program tersebut, diharapkan produksi garam rakyat meningkat dan biaya produksinya bisa ditekan.

Dikatakannya, biaya terbesar dari produksi garam itu tedapat pada ongkos angkutnya. “Makanya di PRL, program kami untuk penguatan stimulus garam rakyat menuju 97. Ongkos angkut garam ini kesulitan orang bawa dari hasil panen. Rata-rata tidak ada jalan besar, ini kami sedang mendata,” urainya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy mengajak anggota Komisi IV untuk turut memantau akses jalan di daerah yang memproduksi garam. Dari pendataan tersebut, KKP kemudian mengajukan perbaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

“Kami sampaikan ke Menteri PU untuk dibangunkan jalan, tapi dengan catatan tidak boleh lagi ada pembebasan lahan. Ini diharapkan bisa menurunkan ongkos angkut,” jelasnya.

Selain itu, KKP akan mereplikasi produksi garam rakyat melalui teknik biomembran. Melalui cara ini, produktivitas garam bisa ditingkatkan menjadi 140 ton per hektare.

“Biomembran tinggal kami perbanyak karena buktinya satu hektare dulunya 80 ton sekarang bisa 140 ton. Jadi peningkatan lebih dari 50 persen,” terang Menteri Edhy.

“Jadi ini yang kita dorong. Begitu nanti waktunya, kita siap untuk menyampaikan ke seluruh stakeholder bahwa kita punya garam yang di atas 97 NaCl-nya,” tandasnya. (wepe)

Leave a Comment

Recent Posts

Tradisi Lebaran Depok Banyak Membawa Berkah

Kastara.Id,Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris resmi menutup rangkaian acara Lebaran Depok tahun 2024…

Larangan Investigative Reporting Harus Dilawan

Kastara.ID, Jakarta - Investigative reporting itu dapat mengungkap atau membongkar sesuatu yang ditutup-tutupi. Hal itu…

99 Elemen Masuk Barisan di KBBI Siap Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok

Kastara.Id,Bogor - Puluhan elemen atau relawan warga Kota Depok terhimpun dalam Keluarga Besar Bang Imam…

Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

Kastara.id,Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan sosok almarhum Prof…

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…