Partai Gelora

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memuji pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution-Aulia Rahman. Menurut Fahri, keduanya adalah kolaborasi yang sempurna. Itulah sebabnya pasangan tersebut menurut Fahri sangat tepat memimpin Kota Medan, Sumatera Utara.

Pujian itu diungkapkan Fahri saat menghadiri acara deklarasi dukungan Partai Gelora Indonesia kepada pasangan Bobby-Aulia di Medan (25/9). Dalam acara yang juga ditayangkan di kanal tayangan YouTube Fahri Hamzah, mantan politisi PKS itu menyamakan Bobby seperti Aang, tokoh dalam serial film kartun Avatar The Last Airbender.

Aang dalam film tersebut digambarkan sebagai orang yang mampu menyatukan semua unsur alam, yakni air, tanah, api, dan udara. Bobby menurut Fahri memiliki sifat tersebut. Fahri memuturkan, suami Kahiyang Ayu itu adalah anak muda yang kelihatan lemah lembut, halus, dan baik budi. Sikap semacam itulah yang bisa membuat Bobby memiliki kekuatan besar untuk hadapi tantangan bersama.

Pujian setinggi langit yang diberikan Fahri kepada menantu Presiden Joko Widodo itu langsung menuai cibiran netizen. Banyak yang menanggap Fahri telah berubah. Pemilik akun @bintangku206 mengatakan Fahri yang dikenal sebagai Singa Podium dengan orasi berapi-api mengkritik rezim bisa takluk laksana Tikus Got ke dalam comberan.

Salah satu deklarator KAMI, Syahganda Nainggolan melalui akun twitternya @syahganda mengatakan, saat ini para aktivis di Medan yang masih kuat idealismenya saat ini adalah menyebarkan pesan agar tidak memilih menantu Jokowi atau minimal golput. Menurutnya, saat ini Kota Medan membutuhkan pemimpin yang benar-benar hasil demokrasi murni.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu melalui akin twitternya @msaid_didu hanya berkomentar singkat, Uhuiii. Sedangkan pemilik akun @Tan_Markonah2 mencuitkan, ketika mantan Singa Parlemen tidak lagi punya hak imunitas. Komentar unik dilontarkan pemilik akun @HAlthoriq yang juatru memuji Jokowi. Pasalnya hanya dengan memberi hadiah kalung saja, orang yang tadinya berwibawa kini sudah menjadi cebong. (ant)