Hari Bhakti Postel

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengajak seluruh insan pos dan telekomunikasi serta ekosistem komunikasi dan informatika untuk mengembangkan inovasi dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.

“Inovasi, kreasi, dan kontribusi kita bersama menjadi kunci dalam pelaksanaan akselerasi transformasi digital Indonesia,” ujarnya dalam Upacara Upacara Peringatan Hari Bhakti Postel ke-75 dari Aula Anantakupa, Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (28/9).

Menteri Kominfo mengingatkan kembali sejarah pada 27 September 1945, ketika Soetoko dan kawan-kawan yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos, Telegrap, dan Telepon (AMPTT) merebut jawatan PTT dari tangan tentara Jepang.

“Sejak saat itu, 27 September kita peringati sebagai Hari Bakti Postel sebagai salah satu tonggak kemerdekaan bangsa, sekaligus merupakan titik awal dalam perkembangan pos serta telekomunikasi Indonesia,” ungkapnya.

Guna memperingati perjuangan sekaligus jasa Soetoko dan kawan-kawan terhadap kemajuan bidang pos dan telekomunikasi Indonesia, Menteri Johnny menyatakan peringatan tahun ini diselenggarakan Transformasi Digital untuk Indonesia Maju.

“Hari ini plus satu, kita rayakan Hari Bakti Postel ke-75 yang bertema “Transformasi Digital untuk Indonesia Maju” dengan meriah secara maknawi dan tetap mengutamakan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin,” ujarnya.

Menurut Menteri Kominfo, perjuangan dalam membangun negara belum selesai. Oleh karena itu, Menteri Johnny mengajak seluruh sivitas Kementerian Kominfo terus berinovasi dan berkarya untuk menyiapkan Indonesia yang siap akan Revolusi Industri 4.0.

“Terlebih lagi, dalam masa pandemi ini, hampir seluruh kegiatan dan aktivitas masyarakat membutuhkan telekomunikasi dan infrastruktur yang mumpuni,” ajaknya.

Menteri Kominfo menyatakan sektor pos dan telekomunikasi memiliki peranan yang penting untuk menjadi solusi yang menjembatani penanganan krisis kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.

“Menyadari kebutuhan tersebut, Pemerintah pun hadir dengan agenda besar percepatan transformasi digital nasional yang harus diimplementasikan sesegera mungkin,” ujarnya.

Mengutip arahan Presiden Joko Widodo, Menteri Johnny kembali menyampaikan lima fokus utama dalam agenda percepatan transformasi digital nasional, yakni: (1) percepatan perluasan akses dan peningkatan pembangunan infrastruktur digital; (2) pembuatan peta jalan transformasi digital di sektor strategis; (3) percepatan integrasi pusat data nasional; (4) penyiapan sumber daya manusia atau talenta digital; serta (5) percepatan penyiapan hal-hal yang terkait regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan.

“Sejalan dengan arahan tersebut, sekaligus dalam upaya meningkatkan rasio internetifikasi atau keterjangkauan internet di Indonesia dan menurunkan disparitas internetifikasi antar wilayah, Kementerian Kominfo secara serius terus mengupayakan percepatan transformasi digital Indonesia melalui empat pendekatan,” tegasnya.

Saat ini, Kementerian Kominfo menerapkan empat pendekatan, pertama  penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang merata dan berkualitas di seluruh penjuru tanah air.

Kedua, pengembangan dan adopsi teknologi baru untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi dan aman. “Saat ini masyarakat di seluruh pelosok tanah air, khususnya di wilayah 3T berharap dan mendambakan deployment internet, tersedianya wifi dengan kecepatan yang memadai, untuk menghantar mereka untuk secara bersama-sama bergerak menuju transformasi digital,” tutur Menteri Kominfo.

Ketiga, pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai dan berkelanjutan; serta keempat penuntasan legislasi primer bidang telekomunikasi, informatika, dan pelindungan data pribadi yang diikuti penguatan kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital dan arus data lintas negara.

“Saat ini, hari ini proses politik dalam menyelesaikan payung hukum legislasi primer yang penting sedang berlangsung, Kami berharap proses politik antara pemerintah dan DPR sehingga ruang kosong yang melindungi hak kewajiban serta tugas dan tanggung jawab seluruh eksosistem bernegara kita, bisa mendapat kepastian dan kekuatan hukum yang memadai,” tegas Menteri Kominfo.

Menurut Menteri Johnny berbagai kebijakan dan agenda nasional tersebut tentu membutuhkan peran dan dukungan yang luar biasa dari seluruh pihak. “Kunci dalam pelaksanaan tranformasi digital Indonesia Towards Digital Nations. Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh pihak pun berperan signifikan dalam upaya perwujudannya,” ungkapnya.

Menteri Kominfo menyampaikan apresiasi tertinggi sekaligus rasa terima kasih yang mandalam kepada seluruh jajaran yang bergiat di sektor pos dan telekomunikasi, baik yang berada dalam lingkungan pemerintahan maupun non-pemerintahan.

“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang terus percaya, peduli, dan senantiasa mendorong sektor pos dan telekomunikasi Indonesia untuk terus maju dan berkembang,” ungkapnya.

Dalam Peringatan Hari Bakti Postel ke-75, Pemerintah memberikan penghargaan Satyalancana Wira Karya dan Satyalancana Pembangunan. Kedua penghargaan tersebut merupakan tanda jasa yang diberikan pada warga negara Indonesia atas jasa, bakti, dan kontribusi aktif untuk Indonesia.

“Dalam semangat untuk mengapresiasi dan terus mendorong anak-anak bangsa untuk berinovasi dan mewujudkan Indonesia Maju, Bapak Presiden Joko Widodo menganugerahkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dan Satyalancana Pembangunan kepada 24 orang anak bangsa yang telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap sektor pos dan telekomunikasi Indonesia,” ungkap Menteri Kominfo.

Menteri Johnny menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas kontribusi anak bangsa yang berkontribusi besar dalam kemajuan sektor pos dan telekomunikasi Indonesia.

“Saya ucapkan selamat kepada enam penerima penghargaan Satyalancana Pembangunan, yang telah memberikan jasa besar terhadap negara dan masyarakat dalam area pembangunan negara. Juga kepada 18 penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya, yang telah memberikan darma baktinya yang besar kepada nusa dan bangsa sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain,” ucapnya.

Enam orang Penerima Satyalancana Pembangunan sesuai Keputusan Presiden RI No 97/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan antara lain:

  1. Otong Iip, S.E., M.M.;
  2. Ir. Harry Mozarta Zen, M.B.A.;
  3. Mohammad Salsabil, S.T.
  4. Ir. Mangasa Amperandus Simanjuntak, M.T.
  5. Ir. Zulhelfi Abidin, M.Sc, CISA; dan
  6. Kurniawan Hasmin Marunta, S.T.

Adapun 18 orang Penerima Satyalancana Wira Karya sesuai Keputusan Presiden RI No 98/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya, antara lain:

  1. Dr. Dwi Handoko, M.Eng.;
  2. Ir. Hedi M. Idris, M.Sc.;
  3. Sabirin Mochtar, S.E., M.M.;
  4. Setyanto Hantoro, S.T., M.M.;
  5. Sendy Aditya Kamesvara, S.T., M.M.;
  6. Ir. Aris Dwi Tjahjanto, M.M.;
  7. Ir. Riri Amalas Yulita, M.M.;
  8. Ir. Andi Agus Akbar, M.B.T.;
  9. Indra Mardiatna, S.T., M.M.;
  10. Elly Noor Qomariyah, S.H., M.H.;
  11. Chandra Hawan Aden, S.E., M.M.;
  12. Jamalul Izza, S.T.;
  13. Hartanto Nurtyasworo, S.H.;
  14. Andi F. Noya;
  15. Desi Fitriani, S.Sos.;
  16. Agung Suprio, S.I.P., M.I.P.; dan
  17. Dedy Permadi, S.I.P., M.A., Ph.D.; serta
  18. Darmoni Badri.

Di akhir sambutan, Menteri Kominfo kembali menyampaikan selamat Hari Bakti Postel ke-75 kepada seluruh insan pos dan telekomunikasi di seluruh Tanah Air. “Semoga sektor postel tetap jaya dan terus berkembang untuk mewujudkan akselerasi transformasi digital demi Indonesia Maju!” tandasnya.

Upacara Virtual Hari Bakti Postel ke-75 itu dihadiri secara langsung oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Widodo Muktiyo, Inspektur Jenderal Doddy Setiadi, dan Direktur Utama BAKTI Anang Latif.

Hadir juga secara virtual Sekretaris Jenderal Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Basuki Yusuf Iskandar. (