Ekraf

Kastara.ID, Jakarta – Gencarnya upaya pemerintah untuk mendorong sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) berbuah manis, karena pada akhir tahun 2018 diprediksi akan menyumbangkan pendapatan negara sebesar Rp 1.105 triliun.

“Hasil manis dapat diraih pada akhir tahun 2018 dimana ekonomi kreatif mampu menyumbang Rp 1.105 triliun bagi PDB Indonesia,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf melalui siaran persnya, Rabu (28/11).

Menurut dia, pemerintah saat ini serius mengembangkan dengan sektor Ekraf, demi meningkatkan pelaku usaha yang mata pencahariannya melalui sektor itu. Salah satu upaya yang disinyalir berdampak signifikan pada Ekraf adalah pemerintah mengeluarkan bidang film dari Daftar Negatif Investasi (DNI) beberapa waktu yang lalu.

Hasilnya cukup memuaskan, kata dia, peningkatan jumlah penonton film naik tajam dalam dua tahun terakhir sebesar 31 juta orang. Diketahui, pada tahun 2016 penonton film berjumlah 16 juta, pasca dikeluarkan kebijakan di atas jumlah penonton hingga November 2018 berjumlah 47 juta orang.

“Ditargetkan mencapai 50 juta penonton di akhir tahun 2018, tidak hanya jumlah penontonnya saja yang meningkat tetapi juga jumlah bioskop di Indonesia menjadi semakin banyak hingga tahun 2018 ini,” katanya.

Menambahkan hal di atas, Deputi III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP) Denni Puspa Purbasari mengatakan, selama empat tahun belakangan ini pemerintah telah berhasil menjaga lima faktor antara lain pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, tingkat inflasi yang terus dapat dijaga dalam batas wajar, jumlah pengangguran yang semakin menurun, tingkat kemiskinan yang juga menurun, dan Rasio GINI yang juga menunjukkan semakin meratanya perekonomian di Indonesia. (mar)