Edhy Prabowo

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sebagai orang baik. Luhut bahkan memuji Edhy yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus suap izin ekspor benih lobster atau benur. Menurut Luhut, Edhy telah bersikap ksatria lantaran berani bertanggung jawab atas kasus yang menjeratnya.

Saat memberikan keterangan di Gedung Kementerian KP, Gambir, Jakarta (27/11), Luhut juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengekspose kasus yang menjerat Edhy secara berlebihan. Luhut juga meminta politisi Partai Gerindra itu diperiksa sesuai aturan hukum yang berlaku.

Luhut yang kini juga menjabat Menteri KKP Ad Interim mengatakan, setiap orang pasti mempunyai sisi baik. Tidak semuanya jelek. Itulah sebabnya mantan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) ini juga meminta KPK memeriksa Edhy sesuai ketentuan yang baik saja.

Luhut juga meminta masyarakat turut mendoakan agar Kementerian Kelautan dan Perikanan tetap bisa berjalan seperti biasa. Meski saat ini beberapa pimpinan KKP tengah diterpa dugaan kasus suap ekspor benih lobster.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Edhy dan enam orang lainnya sebagai tersangka dugaan suap perizinan ekspor benih lobster. Edhy diduga telah menerima hadiah atau janji dari pihal swasta terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat konferensi pers (25/11) mengatakan, Edhy menerima sekitar Rp 9,8 miliar. Sebanyak Rp 3,4 miliar sudah digunakan Edhy untuk plesiran bersama istrinya Iis Rosyati Dewi ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Di antaranya untuk belanja barang-barang mewah seperti jam tangan Rolex, tas Tumi dan Louis Vuitton. (ant)