Faisal Basri

Kastara.ID, Jakarta – Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengusulkan pemerintah Indonesia meniru kebijakan Malaysia, memotong gaji pajabat. Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya penanganan penyebaran virua corona atau Covid-19 yang semakin masif. Faisal yakin jika hal ini dilakukan akan muncul sense of uergency, sense of crisis, dan solidaritas sosial.

Meski mungkin jumlahnya tidak terlalu besar, Faisal yakin tindakan itu akan memunculkan kepercayaan diri masyarakat dalam menghadapi krisis akibat virus corona ini. Sebaliknya jika kepercayaan masyarakat tidak ada, menurut Faisal hal itu berpotensi memunculkan tindakan-tindakan yang menciptakan distabilisasi.

Terkait kebijakan ekonomi pemerintah dalam menghadapi krisis akibat virua corona, Faisal  menyebut masih cukup banyak ruang yang bisa dilakukan untuk realokasi. Saat menghadiri INDEF Talk (27/3), Faisal mengatakan, jika situasi semakin tak terkendali, pemerintah harus membuat peraturan pengganti undang-undang (Perpu).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 secara virtual pada Kamis (26/3) malam, memberikan sinyal akan melakukan pelebaran batasan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini sebagai dampak wabah virus corona atau Covid-19.

Dalam pasal 17 ayat 3 Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit APBN tidak boleh melampaui tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun tersiar kabar pemerintah bakal merevisi total APBN 2020. Batasan defisit bakal dilebarkan hingga lima persen dari PDB. Selain untuk menghadapi krisis akibat virus corona, kebijakan ini juga untuk menyelamatkan perekonomian nasional. Saat ini pemerintah sudah membuat berbagai stimulus guna memastikan roda perekonomian tetap berputar. (hop)