Pilpres 2024

Kastara.ID, Jakarta – Pernyataan Puan Maharani jadi capres jangan bermodalkan wajah ganteng ada benarnya.

Hal itu diungkapkan M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul kepada Kastara.ID dalam sebuah kesempatan di Jumat (29/4) siang

Menurut Jamil, capres itu sebaiknya orang-orang terbaik di negeri ini. Terbaiknya dari berbagai aspek, bukan karena tampilan fisiknya yang doyan berselancar di media sosial.

“Kalau rakyat Indonesia masih memilih presiden karena semata tampilan fisiknya, maka Indonesia tidak akan pernah maju. Indonesia akan terus menjadi negara seperti sekarang ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan Indonesia akan semakin mundur,” ungkap Jamil.

Karena itu, rakyat Indonesia harus kritis dan selektif dalam memilih presidennya. Capres yang mengandalkan fisik dan bermedsos ria semata untuk pencitraan sudah saatnya dijauhi. Capres seperti ini nantinya hanya akan membuat susah rakyatnya.

“Tudingan Puan itu tampaknya ditujukan kepada Ganjar Pranowo. Jauh sebelumnya, Puan sudah mengkritik kepala daerah yang bisanya hanya
pencitraan melalui medsos,” jelas Jamil.

Kritik terhadap Ganjar memang masuk akal. Sebab, selama menjadi Gubernur Jawa Tengah tidak ada prestasi spektakuler yang dihasilkannya.

Bahkan di Pulau Jawa, provinsi paling banyak tingkat kemiskinannya justru di Jawa Tengah. Sementara provinsi lain di Pulau Jawa jauh lebih baik tingkat kemiskinannya.

“Karena itu, agak aneh memang bila elektabilitas Ganjar kerap tinggi sementara prestasinya tidak ada yang spektakuler. Keanehan itu juga kiranya yang membuat Puan kerap mengkritik hasil survei, terurama yang dirilis lembaga survei tertentu,” imbuh Jamil yang juga mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta.

Jamil menambahkan bahwa kritik Puan itu juga mengindikasikan kalau PDIP tidak akan mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. PDIP tampaknya sudah tidak memasukkan Ganjar ke dalam daftar yang akan dipilih sebagai capres atau cawapres.

Karena itu, Ganjar dan relawannya sebaiknya jangan berharap lagi akan diusung PDIP. Tak perlu lagi para relawan Ganjar mendeklarasikan Ganjar-Puan.

Ganjar kalau memang tetap ambisi nyapres, sudah selayaknya mencari perahu lain di luar PDIP. “Golkar dan PKB tampaknya masih membuka diri untuk Ganjar. Itupun kalau Ganjar mau sebagai cawapres. Sementara untuk capres, tampaknya akan sulit ada partai lain yang mau mengusungnya,” tandas Jamil. (dwi)