Kastara.ID, Jakarta – Koalisi Perubahan dinilai belum padu dalam memenangkan Anies Baswedan. Setiap partai terkesan jalan sendiri-sendiri.

Kondisi itu diungkapkan M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, Sabtu (29/4).

“Kesannya, Koalisi Perubahan belum merumuskan langkah kerja secara komprehensif dan terintegrasi dalam memenangkan Anies. Akibatnya, langkah pengenalan Anies ke masyarakat terkesan parsial dan sporadis,” jelas Jamil.

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena partai pengusung belum sepakat siapa cawapresnya Anies. Akibatnya, fokus masing-masing partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan terarah pada upaya menggolkan cawapresnya.

“Akibatnya, langkah strategis bersama yang terorganisir untuk memenangkan Anies menjadi terabaikan. Padahal, langkah strategis itu diperlukan agar kerja politik yang dilakukan berjalan efisien dan efektif,” imbuh Jamil.

Jamil juga melihat bahwa persoalan cawapres yang tak kunjung disepakati, juga disebabkan menunggu cawapres yang akan diusung kompetitor. Hal ini membuat semakin terabaikannya mensosialisasikan Anies.

“Padahal, dengan lebih awalnya Anies dideklarasikan, diharapkan cukup waktu untuk mengenalkan Anies ke penjuru tanah air. Tapi hal itu berpeluang tidak terwujud bila masing-masing partai bekerja parsial,” tandas mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Jadi, Koalisi Perubahan idealnya perlu mengintegrasikan langkah strategis untuk memenangkan Anies. “Hanya dengan begitu Koalisi Perubahan bekerja secara terencana sehingga dalam mengantarkan Anies menjadi Presiden berlangsung secara efisien dan efektif,” pungkas Jamil. (dwi)