BEM KM UGM

Kastara.ID, Jakarta – Setelah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) membuat poster Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‘The King of Lip Service’, kini giliran mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan hal serupa. Dalam unggahan di akun twitter, Aliansi Mahasiswa Universitas UGM memberikan gelar kepada Jokowi sebagai juara umum lomba ‘Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan’.

Poster tersebut diunggah di akun twitter @UGMBergerak, Ahad (27/6). Dalam poster tersebut ditampilkan pula sejumlah berita yang memuat judul pernyataan Jokowi, di antaranya statement Jokowi soal masyarakat harus aktif sampaikan kritik.

Saat memberikan pernyataan (28/6), Ketua BEM Keluarga Mahasiswa (KM) UGM Muhammad Farhan mengatakan, apa yang disampaikan Aliansi Mahasiswa UGM merupakan keresahan yang dirasakan para mahasiswa. Farhan menjelaskan BEM KM UGM merupakan bagian dari Aliansi Mahasiswa UGM.

Meski mengatasnamakan individu, anggota BEM KM UGM adalah bagian dari Aliansi Mahasiswa UGM. Itulah sebabnya menurut Farhan, pihaknya sepakat dengan sikap yang ditunjukkan oleh Aliansi Mahasiswa UGM.

Farhan meminta pemerintah tidak usah mengumbar janji jika tidak mau menerima kritik. Pemerintahan Presiden Jokowi juga diminta merevisi apa yang sudah disampaikan kepada publik.

Dalam cuitan lain di akun twitter @bemkm_ugm (28/6), BEM KM UGM juga menyebut Jokowi sebagai Presiden Orde Paling Baru. Kritikan tersebut diberikan sebagai ucapan ulang tahun kepada Jokowi.

BEM KM UGM menuliskan “Sugeng ambal warsa (selamat ulang tahun) Bapak Presiden Orde (Paling) baru.” Mereka berharap Jokowi masih ingat dengan janjinya saat kampanye Pilpres 2019. BEM KM UGM juga berharap mantan Wali Kota Solo itu semakin dewasa dalam menanggapi kritik dan masukan dari rakyat. Namun BEM KM UGM menambahkan tulisan, “UU ITE dan RKUHP dikondisikan nggih pak).

Selain itu mereka juga berharap agar produk hukum berpihak pada rakyat, ekonomi segera pulih dan Indonesia semakin berjaya, bukan kroni-kroninya. Cuitan tersebut diakhiri dengan kalimat “Terakhir, semoga bisa merestorasi demokrasi Indonesia”. (ant)