Tanah Song Lauk

Kastara.ID, Mataram – Potensi Wisata Bahari “TASOLA” (Tanah Song Lauk), yang berada di Dusun Jenggala, Tanah Song Lauk, Kec. Jenggala, Lombok Utara mulai dikembangkan kembali pasca gempa pada tahun 2018 lalu.  Melalui program pengembangan Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari), KKP berencana mendukung pengembangan Dewi Bahari yang sudah diinisiasi oleh masyarakat untuk dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Sementara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dengan bantuan program pemulihan ekonomi telah membangun berbagai sarana dan perbaikan rumah yang dipadukan dengan homestay.

Dengan adanya potensi wisata bahari, dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara yang mengizinkan tanahnya untuk dibangun, Kadin bersama dengan masyarakat mengembangkan potensi wisata bahari yang dimiliki.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Aryo Hanggono menyampaikan melalui Program Pengembangan Desa Wisata Bahari, KKP berencana mensupport pengembangan Dewi Bahari yang sudah diinisiasi oleh masyarakat untuk dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

“Butuh kerja sama berbagai pihak untuk membangkitkan kembali wisata bahari yang terdampak akibat gempa Lombok, termasuk melibatkan swasta dan perguruan tinggi,” pungkas Aryo di Jakarta (29/8).

Sementara Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menyampaikan, masyarakat Dusun Jenggala yang sebagian besar penduduknya, 80% bermata pencarian sebagai nelayan, sangat berharap ada pendapatan lain selain sebagai nelayan di masa paceklik. Menurutnya, dengan melimpahnya produk perikanan, masyarakat berharap adanya olahan hasil ikan dan juga wisata kuliner yang dapat dikembangkan.

“Program Desa Wisata Bahari atau Dewi Bahari, yang dikembangkan oleh KKP dilakukan melalui tahap perencanaan di tingkat desa,” ujar Huda di sela-sela diskusi wisata bahari di Lombok, Selasa (25/8).

Huda menyampaikan banyak potensi yang dapat dikembangkan seperti kuliner dari hasil kebun dan hasil perikanan, potensi wisata bahari pantai, dan banyak hal lain yang bisa digali.

Melalui perencanaan yang didiskusikan bersama dengan masyarakat, keterlibatan desa, dan stakeholder lainnya, wisata Tasola diharapkan benar-benar menjadi harapan masyarakat desa, sehingga masyarakat merasa memiliki dan mempunyai semangat untuk mengembangkan potensinya untuk dapat meningkatkan pendapatan mereka,” jelasnya.

Mengawali Program Dewi Bahari konsep wisata kuliner akan menjadi bagian dari Perencanaan Pengembangan Dewi Bahari. Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut akan memberikan bantuan fasilitas wisata kuliner, sebagai kelanjutan dari pelatihan kuliner yang telah dilakukan KKP pada tahun sebelumnya dengan melibatkan akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, NTB.

Diskusi ini dihadiri oleh Kades Desa Tanah Song, Perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten Lombok Utara, tokoh masyarakat, PKK, dan Karang Taruna. Diskusi menghasilkan beberapa masukan yang ditindaklanjuti melalui pengaturan regulasi dalam menggunakan/penyewaan fasilitas yang ada untuk dapat dirasakan manfaat ekonominya secara bersama-sama. (wepe)