Proxy War

Kastara.id, Medan – Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bidang Komunikasi dan Media Massa Gun Gun Siswadi meminta setiap pribadi menjadi benteng utama dari informasi berkonten negatif.

“Indonesia saat ini menghadapi masa banjir informasi, dari informasi yang benar dan valid sampai berita negatif hingga bohong (hoax), setiap pribadi harus menjadi benteng utama dari berita negatif,” ujar Gun Gun di Forum Dialog dan Literasi Media bertemakan Taat Beragama, Bergaul Harmonis, dan Sopan Berkomunikasi di Medan, Jumat (29/9).

Ditambahkan Gun Gun, hoax bisa sekadar bercanda, provokasi, agitasi, dan propaganda. Ketiga hal terakhir termasuk ke dalam bentuk proxy war, yaitu perang yang menggunakan kekuatan pihak ketiga untuk menyerang.

Gun Gun menekankan, Indonesia menghadapi proxy war, sebuah ancaman baru yang lebih dahsyat, bukan hanya tujuannya, namun pada cara dan instrumennya. “Ancaman ini dilakukan pihak ketiga untuk melemahkan suatu negara,“ katanya.

Ditambahkannya, konten negatif berupa informasi manipulatif dan merancukan. “Konten negatif bertujuan menggiring opini negatif. Antara lain tidak senang dan melawan pemerintah yang sah,” ujar Gun Gun.

Sasaran proxy war menurut Gun Gun adalah generasi muda. “Generasi muda sasaran empuk informasi dengan konten negatif karena tingkat penggunaannya pada IT (informasi dan teknologi, red) dan media sosial tinggi,“ katanya.

Proxy war bertujuan melemahkan generasi muda yang berujung pada lost generation.  “Jika lost generation, siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan?,”pungkas Gun Gun.

Sebagai informasi, forum tersebut diselenggarakan Kementerian Kominfo menggandeng Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Peserta forum terdiri dari generasi muda Kristen di Sumatera Utara.