Indonesia

Kastara.ID, Jakarta – Istana akhirnya berkomentar terkait ketidakhadiran Presiden Joko Widodo pada sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) Jumat (27/9). Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, ketidakhadiran Jokowi lantaran terlalu sibuk dan fokus dengan urusan dalam negeri.

Berbicara pada Ahad (29/9), Ngabalin menegaskan, Jokowi tetap memberikan perhatian terhadap urusan luar negeri. Itulah sebabnya Jokowi tetap dan selalu memantau perkembangan sidang umum PBB. Bahkan Jokowi memantau jam per jam.

Ngabalin menambahkan, Jokowi selalu berkomunikasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan tahunan tersebut. Jokowi juga selalu mendapat laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Ngabalin menegaskan, presiden dan wakil presiden adalah satu kesatuan. Sehingga menurut politisi Partai Golkar ini wajar jika JK menggantikan Jokowi hadir dalam sidang umum PBB. Terutama jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu berhalangan hadir.

Sementara itu Wapres Jusuf Kalla berharap pada sidang umum PBB tahun 2020, Jokowi bisa hadir memimpin delegasi Indonesia. Pasalnya kehadiran seorang kepala negara pada pertemuan tersebut sangat penting. JK menyebut sidang umum PBB adalah acara terbesar di kancah internasional.

JK menambahkan hampir semua kepala negara menanyakan mengapa Jokowi tidak hadir. Itulah sebabnya JK menekankan pentingnya kehadiran Jokowi dalam acara tersebut. (rya/put)