Jahja Setiaatmadja

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Direktur (Presdir) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengakui kalau kredit konsumer terutama kredit kendaraan bermotor (KKB) tengah mengalami penurunan. Pada triwulan III tahun 2019, KKB BCA tercatat hanya sebesar Rp 156,3 triliun. Jumlah ini hanya naik 4,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Meski terlihat meningkat, Jahja menyebut KKB termasuk dalam komponen kredit konsumer yang menurun.

Saat berbicara di Hotel Kempinski, Jakarta, kemarin (28/10), Jahja mengatakan, dua faktor yang menjadi pemicu penurunan KKB adalah membaiknya sarana transportasi publik, terutama di Jakarta. Jahja mencontohkan beroperasinya Moda Raya Terpadu (MRT) yang membuat masyarakat lebih suka menggunakan transportasi publik.

Selain itu pekembangan transportasi berbasis daring atau online, terutama ojek online (ojol) juga turut memicu penurunan KKB. Masyarakat saat ini tidak harus bangun pagi-pagi jika akan berangkat ke kantor. Mereka cukup memesan ojol dari smartphone. Hal ini mendorong masyarakat tak lagi bernafsu membeli kendaraan bermotor baru.

Jahja menjelaskan, secara keseluruhan KKB BCA pada tahun ini turun dua persen menjadi Rp 47,8 triliun. Sedangkan kredit konsumer pada tahun ini masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,9 persen menjadi Rp 585 triliun. Jumlah ini ditopang oleh kredit beragunan properti tetap, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 92,1 triliun. Nilai tersebut naik 6,8 persen dibanding tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut, menurut Jahja, tidak menandakan perkembangan KPR yang membaik. Tak beda dengan KKB, saat ini KPR juga mengalami kelesuan. Angka pertumbuhan 6,8 persen lebih didorong oleh pembelian rumah sebagai tempat tinggal dan bukan investasi. (mar)