Gunung Agung

Kastara.id, Jakarta – Pertamina Marketing Operation Region V Jatim Balinus khususnya di Pulau Bali memastikan stok pasokan BBM dan LPG di wilayah Bali dalam kondisi normal dan aman meskipun sampai saat ini Gunung Agung masih mengalami erupsi  dan statusnya mejadi Awas.

Menurut Area Manager Communication & CSR Jatim Balinus Rifky Rakhman Yusuf, suplai BBM Wilayah Bali saat ini kebutuhan rata-rata harian premium 579 kl, Pertalite 1.163 KL, pertamax 846 KL, solar 516 KL, Dex series 51 KL dipasok dari TBBM Manggis dan Sanggaran dan Kondisi Supplai LPG di wilayah Bali saat ini realisasi LPG 3 Kg sebanyak  620.000 Kg/hari atau 206.685 tabung/hari dan realisasi LPG Non Subsidi: 80.000 Kg/hari.

“Hingga saat ini kondisi operasional masih dalam keadaan normal dan aman,” kata Rifky dalam keterangan resmi Pertamina yang diterima Rabu (29/11).

Dijelaskannya, terkait dengan kondisi Gunung Agung yang masih terus erupsi dan  berstatus Awas, Pertamina telah menyiapkan langkah langkah preventif dalam proses distribusi baik BBM maupun LPG jika terjadi gangguan akibat erupsi Gunung Agung yakni dengan mengatur pengalihan supply point untuk konsumen dan lembaga penyalur dari  TBBM Manggis ke TBBM Sanggaran maupun dari Surabaya, termasuk dalam kondisi emergency dapat dilakukan pengalihan supply point dari TBBM Tanjung Wangi langsung ke  customer atau lembaga penyalur melalui mobil tangki dengan kapal ferry.

Sementara, untuk pasokan LPG Bali khususnya wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan dialihkan ke Terminal LPG Banyuwangi melalui darat menuju pelabuhan Gilimanuk diangkut via kapal menuju pelabuhan Ketapang. Untuk pasokan LPG Bali di wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung melalui darat menuju pelabuhan Benoa dan diangkut dengan kapal ferry atau Landing Craft Tank langsung ke pelabuhan Ketapang.

Sedangkan, untuk pasokan pasokan LPG wilayah NTB pengambikan isi bulk LPG dialihkan ke terminal LPG Banyuwangi melalui kapal/LCT dari Pelabuhan Lembar-Padang Bay dan melalui darat menuju pelabuhan Gilimanuk utk selanjutnya diangkut kapal menuju pelabuhan Ketapang. Apabila pelabuhan Padang Bay ditutup akibat dampak dari erupsi Guning Agung maka melalui laut langsung dari pelabuhan Lembar menuju pelabuhan Ketapang.

Melalui BUMN Peduli, sejak Gunung Agung dinyatakan berstatus Awas pada Oktober lalu Pertamina telah memberikan dukungan ke tujuh posko utama pengungsian dengan menyalurkan LPG 12 kg dan 50 kg ke posko utama untuk kemudian didistribusikan kepada posko pengungsian yang lain. Ketujuh posko utama tersebut yakni posko Swecapura – Klungkung, posko Ulakan – Karang Asem, posko Tanah Ampo/Manggis – Karang Asem, posko Rendang – Karang Asem, posko Tembok – Buleleng, posko Les – Buleleng dan posko Sambirenteng – Buleleng.

Pertamina juga telah mengkonversi kompor Minyak Tanah milik TNI ke LPG di posko Swecapura yang akan dilanjutkan dengan konversi kompor minyak tanah yang berada di Posko Les. Dengan konversi proses memasak bisa dilakukan dgn lebih cepat dan efisien. Hingga saat ini Pertamina telah menyalurkan sejumlah 237 tabung LPG 12 kg, 40 tabung Bright Gas 5,5 kg, dan 12 tabung LPG 50 kg. Di luar bantuan di atas, Pertamina juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako, selimut, kasur, obat-obatan, dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Termasuk bantuan fasilitas MCK sebanyak 10 unit untuk pengungsi yang berlokasi di posko pengungsian desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

“Program Pertamina Peduli sebagai bagian dari BUMN Peduli merupakan komitmen Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara untuk senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kegiatan Corporate Social Responsibility dan merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap para pengungsi di masa tanggap darurat bencana,” pungkasnya. (mar)