Kastara.ID, Depok – Kebrutalan geng motor kembali terjadi di Jalan RTM, Tugu, Cimanggis, Rabu (30/1). Dalam semalam para pelaku bermotor ini membacok penjaga warung sembako dan merampas ponsel pengunjung warung kopi.

Berdasarkan informasi, pelaku berjumlah enam orang berboncengan tiga motor. Mereka gerilya di sepanjang Jalan RTM dalam satu malam berurutan.

Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 03.00 WIB pelaku mendatangi warung sembako milik Susan (22), dan membacok seorang korban Papay (25) yang sedang duduk.

Berselang 15 menit setelah itu hanya berjarak 500 meter dari warung milik Susan pelaku kembali mengalungi celurit kepada Igo Al Ghazali, 23, dan merampas ponsel milik korbannya.

Berdasarkan pengakuan pemilik warung sembako di dekat Gang Atab, Susan mengatakan sekitar pukul 03.00 WIB para pelaku berjumlah enam orang turun dari motor dan langsung mengacungkan celurit ke arah saudaranya, Papay.

“Pelakunya berjumlah enam orang usia remaja belasan tahun. Tiba-tiba datang lalu menodongkan celurit ukuran besar ke saudara saya itu. Karena mencoba melindungi saya dan istrinya pelaku membacok punggungnya dengan menggunakan senjata tajam,” ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Korban Papay sempat melawan dengan cara menendang galon air ke arah pelaku. “Saat itu saudara saya dipegangin dua orang, satu orang lagi yang membacok. Sedangkan ketiga teman yang lain tidak memegang celurit hanya duduk di motor menjaga situasi,” katanya.

Setelah korban dibacok, pelaku kabur ke arah perempatan Kelapa Dua, pelaku tidak berhasil menjarah dagangannya.

Tidak cukup sampai di situ, hanya berjarak sekitar 500 meter para pelaku ini berhenti kembali menjalankan aksi sambil menenteng celurit ke Warkop Doa Ibu milik Dewi dekat dengan Perumahan Griya Tugu Asri, sekitar pukul 03.30 WIB.

“Pelaku langsung mengalungi anak saya Ito Al Ghazali dengan celurit saat sedang ada di warung,” ungkap Dewi, pemilik Warkop Doa Ibu.

Para pelaku langsung merampas ponsel milik anaknya lalu memecahkan dua gelas di lokasi kejadian.

“Pelaku bukan berasal dari daerah sini. Karena dari wajah-wajahnya berdasarkan keterangan anaknya tidak mengenal,” paparnya.

Adapun ciri-ciri pelaku yang dikenal para korban yaitu usia masih belasan tahun, menggunakan motor Honda Scoopy, Honda Beat, dan Vega R.

“Kejadian ini sudah kita laporkan ke Polsek Cimanggis. Kebetulan saat kejadian terekam cctv,” tuturnya.

Hasil penelusuran petugas dalam melihat rekaman CCTV dari warga, pelaku berjumlah enam orang yang tiga turun ciri-ciri menggunakan jaket kupluk lalu langsung mengancung-ancungkan celurit ke arah warung sembako. Rekaman durasi 30 detik tersebut para pelaku sempat putar balik kembali.

Sebelumnya, aksi serupa terjadi di Jalan Leuwinanggung, depan klinik kesehatan. Pelaku geng motor membacok seorang penjaga bengkel Bahara Siregar (25) pada Minggu (30/12) dini hari.

Lalu pada Kamis (10/1), dinihari di Jalan RTM RT 09/09, Tugu, Cimanggis, tiga orang pedagang yaitu Rizkun Kivin, 31, tukang galon air, Ahmad Syamsul (27) tukang nasi goreng, dan Rizki Fadillah (19) karyawan swasta, harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka bacokan celurit oleh empat orang pelaku bermotor juga.

Sedangkan terakhir yaitu pada Senin (14/1) subuh, korban pemilik warung sembako ibu Wismaniya, 27, dikalungi celurit oleh dua pemuda bermotor dan menjarah sebungkus rokok senilai Rp 17 ribu. Dari ketiga peristiwa sebelumnya yang rata-rata pelaku geng motor, sampai saat ini dari Polresta Depok masih belum terungkap.

Sementara itu Paur Humas Polresta Depok Ipda Made Budi mengatakan, anggota Reskrim Polsek Cimanggis dibantu Polres masih terus melakukan penyelidikan untuk dapat mengungkap kasus.

“Semua kasus yang ada tersebut rata-rata masih dalam proses penyelidikan. Saksi-saksi juga telah dimintai keterangan serta alat bukti baik rekaman cctv masih dikumpulkan untuk mengetahui para pelakunya,” tambah Ipda Made.

Sementara itu Ipda Made menghimbau kepada masyarakat untuk tidak resah dan khawatir lantaran anggota Polres khususnya Jaguar dan timsus Tiger dari Satreskrim Polres melakukan patroli ke tempat-tempat rawan dalam upaya mencegah kejadian serupa.

“Peran serta masyarakat sangat mendukung dalam terciptanya suatu kamtibmas yang aman dan kondusif. Misal galakkan Pamswakarsa dengan melakukan ronda di lingkungan,” tutup Iptu Made. (lan)