Kastara.id, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) merevitalisasi kawasan pelabuhan perikanan Muara Baru Jakarta Utara dengan menjadikannya sebagai pasar ikan modern (National Fisheries Center) Muara Baru.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan, dalam persiapannya membangun pasar ikan moderen tersebut akan dilakukan penataan ulang agar terlihat lebih rapi. Selain itu, Pusat Perikanan Muara Baru juga dilengkapi dengan sistem perdagangan online guna meningkatkan kenyamanan pedagang dan konsumen.

“Jadi namanya nanti National Fisheries Center Muara Baru. Penjualnya nanti pakai seragam. Penataan ulang semuanya dilakukan agar lebih rapi, juga tidak semrawut,” kata Susi di Kantor KKP Jakarta (27/9).

Pusat Perikanan Terpadu di Muara Baru ini akan didesain bangunan modern dua lantai, di atas tanah seluas 100 hektar milik KKP dan Perum Perindo. Di dalamnya akan dilengkapi pusat perbelanjaan dan kuliner, cold storage, hingga tempat pelelangan ikan yang akan terintegrasi secara langsung.

Susi juga menegaskan kawasan Muara Baru ini ditargetkan akan rampung dalam tiga tahun ke depan dan untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) akan diselesaikan akhir tahun ini. “Kita targetkan TPI-nya selesai tahun ini,” ujarnya.

Sementara untuk urusan tanah di lokasi pembangunan, Susi menjelaskan, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan yang dikeluarkan 31 Agustus lalu, maka KKP akan memberlakukan sewa tanah hingga lima tahun. “Kalau ada yang lebih dari lima tahun dikembalikan. Karena harga sewa selama ini sangat murah,dan membuat negara dirugikan,” kata Susi.

Susi menjelaskan, selama ini tanah milik negara dikuasai oleh beberapa oknum dan disewa dengan harga tinggi. “Tapi selama ini pemerintah tidak bisa apa-apa, karena dikuasai pengusaha yang tidak appropriate. Nah, sekarang kita harus tegas. Kita akan menggunakan tempat tersebut semaksimal mungkin untuk para stakeholder,” ujarnya.

Direktur Utama Perum Perindo Syahril Japarin mengatakan, saat ini ada tiga perusahaan yang sudah jatuh tempo, dua perusahaan sudah memperpanjang dan satu sedang proses perpanjang. Sementara untuk kenaikan tarif, Syahril menjelaskan akan dinaikkan secara bertahap. “Tarif ini kita tetapkan untuk lima tahun ke depan dan berdasarkan Kemenkeu, dinaikkannya secara bertahap, jadi per semester dinaikkan,” kata Syahril.

Susi mengatakan, dahulu aset-aset BUMN disewa tanpa kira-kira. Sementara para pengusaha mematok harga sewa yang tinggi. “Pengusaha pasang sewa dengan harga tinggi. Ya, masa pemerintah yang pasang, mereka ga mau nyewa. Apalagi ini kita harus memberi masukan kepada negara lho”, ujar Susi.

Soal investasi, KKP siap menggelontorkan 200 miliar dan dari Perindo senilai 360 miliar. “Sementara untuk total perbaikannya seluas 100 hektarnya bisa mencapai 3 hingga 5 triliun. Tapi itu kan juga akan gandeng swasta nanti,” katanya.

KKP juga menargetkan kota lainnya akan digagas pasar ikan modern seperti Muara Baru, yakni Semarang, Surabaya, dan Bandung. Diharapkan dengan didirikannya pasar ikan modern oleh KKP, semakin memantapkan langkah Indonesia untuk berada di garis depan sektor kelautan dan perikanan, serta mewujudkan misi Indonesia sebagai poros maritim dunia. (mar)