Kastara.id, Jakarta – Indonesia kembali kehilangan putri bangsa terbaiknya. Salah satu Tokoh Pers Indonesia, Herawati Diah, meninggal dunia pada hari Jumat (30/9) Pukul 04.20 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.  Wartawati senior yang juga istri Mantan Menteri Penerangan Buhanuddin Moehamad Diah (BM Diah) itu meninggal pada usia 99 tahun akibat pengentalan darah.

Herawati Diah mengenyam pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS) di Salemba, Jakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Negeri Sakura, tepatnya di American High School, Tokyo, Jepang. Pada usia 22 tahun, Herawati mengawali karir jurnalistik sebagai stringer di United Press International (UPI) sebuah kantor berita di Amerika Serikat.

Ketika kembali ke Indonesia, perempuan bernama lengkap Siti Latifah Herawati Diah itu bersama BM Diah mendirikan Harian Merdeka. Tepatnya sejak 1 Oktober 1945, Herawati terlibat dalam pengembangan harian tersebut. Kemudian pada 1955, Herawati bersama BM Diah mendirikan Koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia “The Indonesian Observer”. Koran itu terbit dan distribusikan pertama kali saat berlangsung Konferensi Asia Afrika 1955.

Segenap redaksi Kastara.Id mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya atas wafatnya Ibu Herawati. Semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi-Nya, aamiin. (hadi)