Khififah Indar Parawansa

Kastara.ID, Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan tegas melarang para siswa SMA dan SMK mengikuti aksi demonstrasi. Itulah sebabnya Khofifah meminta para guru dan orang tua mengawasi murid dan anaknya. Khofifah berharap para siswa tidak ikut-ikutan dalam aksi menolak rancangan undang-undang (RUU) tersebut.

Mantan Menteri Sosial ini mengingatkan bahwa Senin (30/9) bukanlah hari libur. Sehingga para siswa wajib masuk sekolah dan tidak boleh tidak masuk tanpa alasan yang jelas.

Larangan serupa juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Untuk itu Ganjar mengaku telah menginstruksikan semua kepala sekolah, baik SMA maupun SMK se-Jawa Tengah untuk mencegah siswanya melakukan aksi turun ke jalan.

Politisi PDIP ini mengingatkan agar kericuhan yang terjadi pada Kamis (26/9) lalu tidak terulang. Saat itu sejumlah pihak yang mengatasnamakan Aliansi #Magelang Bergerak mengadakan aksi turun ke jalan. Aksi yang berakhir ricuh itu diketahui diikuti sejumlah siswa SMA dan SMK.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pencegahan Keterlibatan Peserta Didik dalam Aksi Unjuk Rasa yang Berpotensi Kekerasan.

Surat edaran yang ditandatangani Jumat (27/9) itu melarang peserta didik dalam kegiatan unjuk rasa, terutama yang berpotensi menimbulkan kekerasan, kekacauan, dan perusakan. (rya)