Taman Lembah Leli

Kastara.id, Depok – Pekerjaan penurapan di Taman Lembah Leli, Kelurahan Depok Jaya, ditengarai telah mengabaikan keselamatan pemakai jalan. Pasalnya, batu kali yang akan dipakai untuk penurapan, oleh pihak pelaksana diletakkan di pinggir jalan raya yang dikhawatirkan akan mengancam keselamatan pemakai jalan. Demikian pula denga kualitasĀ  hasil pengerjaannya.

Serorang warga di sekitar lokasi pun sempat mengeluhkan kondisi tersebut. “Pihak kontraktor seharusnya jangan menaruh material batu kali di pinggir jalan, karena batu kali itu kan kondisinya tajam-tajam. Jadi dapat berisiko kepada para pengguna jalan. Takutnya nanti ada korban,” ujar Amir (45), warga yang tinggal di sekitar proyek penurapan.

Selain keluhan dari warga sekitar proyek penurapan, Pegiat Anti Korupsi di Kota Depok, Ivan Manurung, SH, juga memahami soal adanya keluhan warga tersebut terhadap pekerjaan penurapan tersebut.

Taman Lembah Leli
Batu kali untuk penurapan di Taman Lembah Leli, Depok Jaya, yang dikhawatirkan warga sekitar membahayakan pengguna jalan.

“Kok ini Proyek Penurapan tidak ada papan proyeknya? Sehingga tidak tahu ini pekerjaan dari dinas mana dan anggarannya berapa, serta PT atau CV yang mengerjakannya. Terlebih lagi kenapa ada puing bekas tempat sampah yang dihancurkan ditaruh di turap tersebut? Ini diketahui oleh dinas atau tidak? Aduh, kok pelaksananya begitu ya. Gimana hasilnya nanti kalau pekerjaannya saja seperti ini?” ujar Ivan ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (30/10) pagi.

Seperti diketahui, keberadaan Taman Lembah Leli yang dibangun pada tahun 2016 lalu menelan anggaran ratusan juta Rupiah dan statusnya ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan.

Seorang warga setempat, Hasan (35), ikut mengomentari dari sisi yang berbeda. Ia menyoroti fungsinya yang tidak dapat dinikmati oleh warga sekitarnya. “Sebagai Taman yang tidak dapat dikunjungi oleh masyarakat luas, apalagi anak-anak, karena Taman Lembah Leli adalah sebagai tempat konservasi, bukan sebagai taman yang lazimnya dapat dinikmati oleh warganya,” ungkapnya.

Kondisi Taman Lembah Leli sendiri di dalamnya terdapat beberapa sumber mata air yang harus dijaga kelestariannya agar dapat dipelajari oleh siapa pun. “Harusnya nama taman tersebut diubah menjadi Pusat Konservasi dan Penelitian Lembah Leli, bukan Taman Lembah Leli,” ungkap Hasan. (rud)