MotoGP 2020(motogp.com)

Kastara.ID, Melbourne – Legenda Grand Prix dari Australia, Casey Stoner, menutup karir balapnya di MotoGP pada akhir musim 2012 silam.

Stoner sudah mengamankan dua gelar juara dunia, yaitu 2007 bersama Ducati dan 2011 dengan Honda. Ia pun masuk dalam daftar pembalap paling berbakat di Grand Prix.

Stoner memang sempat menghabiskan beberapa tahun di MotoGP sebagai pembalap penguji untuk Honda dan Ducati. Sampai akhirnya ia menjauh dari MotoGP karena menderita sakit yang sangat melelahkan fisiknya.

Soal MotoGP terkini, Stoner masih berkomentar sama bahwa MotoGP yang sekarang sudah semakin otomatis dan peran pembalap semakin berkurang. Stoner bahkan menyebut semuanya karena kehadiran elektronik yang menurutnya mulai berlebihan.

Stoner merupakan salah satu pembalap bersuara paling lantang menentang elektronik. Menurutnya, motor MotoGP sekarang hampir otomatis, membuat peran pembalap jadi kurang penting.

“Saya senang berada jauh dari kejuaraan. Ada terlalu banyak elektronik, jadi pembalap tidak lagi penting dan kontrol elektronik sekarang melakukan hampir semuanya dengan sendirinya. Dan mengapa ada begitu banyak balapan di Spanyol? Saya tidak mengerti,” papar Stoner kepada El Mundo dan dilansir Tuttomotoriweb.

Dalam wawancara berbeda beberapa tahun yang lalu, Stoner sempat mengatakan bahwa jika balapan MotoGP masih murni mengandalkan memampuan balap, maka pembalap Italia Valentino Rossi masih sulit terkalahkan hingga sekarang.

Tapi faktanya, kondisi berubah dan regulasi juga ikut berubah. Motor sekarang dijejali segudang fitur dan sensor, hampir seluruhnya ditangani secara otomatis oleh elektronik. (tra)