Kastara.id, Jakarta – Perusahaan teknologi dan pembayaran mobile terkemuka di Asia Tenggara, Grab, mengumumkan komitmennya terhadap sejumlah target yang terangkum dalam master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’. Sebagai bagian dari Tahap I, belum lama ini Grab juga telah sukses menyelesaikan proses integrasi Kudo, platform O2O (online to offline) di Indonesia. Dengan terintegrasinya Kudo dan dibukanya pusat R&D, kini Grab berada di posisi yang tepat untuk memulai Tahap II dari rencana ‘Grab 4 Indonesia’.

Pengumuman yang dilakukan secara resmi saat pembukaan pusat R&D di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (18/5) lalu, adalah melengkapi jaringan pusat R&D global yang terletak di Bangalore, Beijing, Ho Chi Minh City, Seattle, dan Singapura. Para engineer Indonesia akan memiliki kesempatan untuk menciptakan inovasi-inovasi lokal bersama dengan para ahli teknologi yang merupakan alumni dari perusahaan-perusahaan seperti Amazon, Facebook, dan Microsoft.

Sejak diumumkan tiga bulan lalu, Grab telah membuka pusat R&D di Jakarta dengan ratusan engineers, dan melakukan finalisasi integrasi atas Kudo, start-up O2O Indonesia, dan beberapa target yang telah dicapai. Di antaranya adalah melahirkan lima juta wirausawahan mikro di Indonesia pada tahun 2018 dan meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia dalam sektor teknologi menjadi ratusan orang hingga akhir tahun ini.

“Kami menginvestasikan sejumlah uang ke dalam ‘Grab 4 Indonesia’, karena kami berpegang teguh apa yang kami lakukan. Sebagai perusahaan teknologi global, tidak sebatas modal. Kami juga memiliki tanggung jawab untuk berbagi keterampilan teknologi terdepan dan membentuk talenta engineering lokal yang mumpuni, yang kemudian akan menciptakan jutaan wirausahawan mikro,” kata Group CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan dalam keterangan resminya.

Pusat R&D Jakarta yang menampung lebih dari 200 engineer pada akhir 2017 dan mengembangkan lahan yang tengah ditempati Kudo untuk membangun komplek seluas 4.500 m². Talenta teknologi akan menciptakan inovasi-inovasi terhadap pengalaman pengguna layanan Grab di Indonesia. Lingkup kerja mereka meliputi integrasi layanan mitra ke dalam aplikasi Grab, penciptaan fitur-fitur baru untuk GrabPay (solusi pembayaran mobile Grab), serta fitur-fitur untuk mitra pengemudi yang akan menjadikan proses pembayaran dan pemesanan melalui aplikasi semakin mudah.

Pertumbuhan yang kuat di Indonesia dan infrastruktur yang telah dibangun pada tahap I, memacu Grab untuk menetapkan misi baru yang ambisius dan dapat membawa lebih banyak keuntungan ekonomi digital bagi konsumen dan mitra pengemudi. Salah satu faktor di balik misi baru Grab yang ambisius adalah fakta bahwa integrasi Kudo mulai membayar dividen. Tim engineering dari Grab dan Kudo telah menciptakan modul onboarding pada aplikasi Kudo, di mana 400.000 agen resmi Kudo telah mulai menggunakan layanan mitra pengemudi dalam aplikasi Grab.

Hal ini secara langsung mendukung ekspansi masal basis mitra pengemudi Grab di seluruh Indonesia. Selain itu, mitra pengemudi Grab juga akan memperoleh sumber pendapatan baru melalui aplikasi Kudo dengan menjadi agen dan menjual barang-barang secara daring (online) kepada konsumen. (koes)