Megawati

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta semua kader mematuhi perintah yang diberikan partai. Perintah tersebut menurut Megawati lebih khusus ditujukan kepada petugas partai yang harus menuruti dan melaksanakan apa yang sudah ditugaskan.

Hal itu disampaikan Megawati pada peresmian 25 kantor baru PDIP secara virtual (30/5). Megawati menegaskan, semua kader terutama petugas partai harus mematuhi perintah dan tugas yang diberikan partai. Bukan justru mengatakan tidak tahu.

Presiden RI kelima ini mengungkapkan, dirinya kerap melihat kader malas saat ditugaskan turun ke lapangan. Kader semacam itu menurut Megawati hanya sekadar numpang dan menjual nama partai. Sebagai kader yang baik, menurut Megawati, petugas partai jangan hanya bisa pakai seragam saja tapi kalau diperintah kerja tidak mau.

Ibu kandung dari Ketua DPR Puan Maharani ini ingin para kader terlihat identitasnya dari sikap dam sinar matanya. Megawati mengaku hal itulah yang ia rasakan. Semua orang, bahkan dari luar negeri pun tahu dirinya adalah Ketua Umum PDIP. Semua orang tahu dari identitasnya termasuk senyumannya, meski tidak pernah bertemu.

Itulah sebabnya putri Proklamator Soekarno itu berharap para kader dan petugas partai memiliki pandangan dan sikap yang visoner. Megawati ingin para kader belajar dari sejarah para nabi yang ajarannya tetap diingat pengikutnya sepanjang jaman.

Megawati ingin para kader dikenang masyarakat karena hasil kerja nyata mereka. Namun ia menegaskan, semua kerja harus tetap dilandasi ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Sikap seperti itulah yang menurut Megawati selalu dilakukannya selama memimpin partai berlogo banteng moncong putih itu.

Dalam kesempatan tersebut Megawati juga mengingatkan, partai bukan milik pribadi. Ia menekankan seluruh aset PDIP adalah milik partai. Itulah sebabnya aset-aset tersebut tidak boleh diperjualbelikan untuk kepentingan pribadi. Kalaupun akan diperjualbelikan, harus atas izin partai melalui kongres.

Megawati mengakui dalam beberapa saat terakhir, PDIP mengalami penambahan aset, seperti sekolah partai di Jawa Timur dan patung Bung Karno di Yogyakarta dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Ia menegaskan,  tidak ada satupun aset tersebut terbangun atas nama pribadi. Semua atas nama partai, termasuk kantor-kantor PDIP. Megawati memastikan tidak akan pernah mengizinkan aset terbangun atas nama pribadi. (ant)