Kastara.id, Makkah – Sektor Khusus (Seksus) Masjidil Haram yang dipimpin Slamet Budiono boleh jadi merupakan sektor paling tahan banting di Daker Makkah. Di sektor yang berkekuatan 18 petugas linjam dan 11 Tim Gerak Cepat (TGC) ini bekerja 24 jam dalam sehari semalam. Mereka dibagi dua shift yakni pukul 09.00-21.00 WAS dan 21.00-09.00 WAS.

Sejak kedatangan kali pertama jemaah dari Madinah, Kamis (26/7) lalu sampai saat ini sudah ratusan yang ditolong Seksus ini. “Tadi malam ada sekira 50 orang yang kita bantu,” tandas Slamet Budiono saat ditemui di Hotel Al Wihdat, Jarwal, Makkah, Ahad (29/7) malam waktu setempat.

Ketika pihaknya menolong jemaah, yang mendapat perhatian utama apakah jemaah tadi telah selesai rukun umrah wajib atau belum. “Jika belum ya kita tolong semaksimal mungkin,” tandasnya.

“Seperti tadi malam misalnya ada seorang jemaah usia lanjut yang berasal dari kloter UPG-4 Makassar yang pingsan di lintasan thawaf, langsung kita bawa di pintu Marwah,” ujar Slamet.

Usai mendapat pertolongan, jemaah tersebut ternyata belum rampung melakoni umrah wajib. “Saya gendong lagi, putar thawaf, sa’i, tahalul, lalu saya antar pulang ke hotel sampai pukul 02.30 dini hari,” paparnya.

Menurut Slamet, dengan membantu jemaah, dirinya mendapatkan kepuasan batin yang tak terlukiskan. “Senang sekaligus terharu,” kata pria berkumis lebat ini.

Slamet sudah lima kali bertugas sebagai petugas haji seksi linjam. Dalam rentang itu, tak sekalipun dirinya pilih-pilih tugas yang diberikan termasuk bekerja 24 jam sehari semalam. Tak heran perjalanan karier maupun kehidupan keluarganya berjalan lancar seolah tanpa hambatan.

“Alhamdulillah, anak saya tahun ini diterima kuliah dua tempat sekaligus yaitu di Fakultas Kedokteran UGM tanpa tes dan juga di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN),” ujar Slamet bangga.

Dedikasi yang begitu hebat ditunjukkan Slamet dan Seksus Masjidil Haram, bosa jadi teladan bagi segenap petugas haji Indonesia. (put)