Karhutla(antaranews.com)

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, kerugian ekonomi yang dialami akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Rp 75 triliun berdasarkan catatan World Bank.

Untuk diketahui, Karhutla tahun ini melalap hingga 942.485 hektare. Angka itu terbagi atas 269.777 hektare gambut dan 672.708 hektare mineral.

Karhutla di 2019 memuncak di musim kemarau. Juli hingga November api begitu besar membakar lahan di berbagai daerah. Sejumlah kota sempat diselimuti kabut akibat karhutla.

Kalimantan Tengah merupakan provinsi paling terdampak karhutla tahun ini dengan lahan terbakar mencapai 161.298 hektare, dengan rincian lahan gambut 95.941 hektare dan lahan mineral 65.357 hektare.

Sementara untuk penanggulangan, dari Rp 7,18 triliun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dana siap pakai (DSP), Agus mengatakan pihaknya mengucurkan Rp 3,8 triliun untuk penanganan bencana karhutla. (ant)