{"id":104076,"date":"2021-01-05T11:30:29","date_gmt":"2021-01-05T04:30:29","guid":{"rendered":"https:\/\/kastara.id\/?p=104076"},"modified":"2021-01-05T14:31:16","modified_gmt":"2021-01-05T07:31:16","slug":"kelirumologi-columbus","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/","title":{"rendered":"Kelirumologi Columbus"},"content":{"rendered":"

Oleh: Jaya Suprana<\/strong><\/em><\/p>\n

MUNGKIN<\/strong> tokoh yang paling banyak dikelirukan dalam sejarah dunia adalah Christophorus Columbus. Namun andaikata Columbus tidak keliru maka sejarah peradaban dunia akan beda ceritanya.<\/p>\n

Amerika
\n<\/strong>Pertama, Columbus sering dikelirukan sebagai pelaut Spanyol padahal Italia. Columbus keliru dicatat pada lembaran sejarah yang ditulis oleh kaum kulit putih sebagai penjelajah pertama yang \u201cmenemukan\u201d benua Amerika, padahal sebelum Columbus, sudah banyak orang Cina, Irlandia dan Viking sempat berkeliaran di sana. Namun segenap fakta yang benar itu tidak tercatat dalam sejarah yang ditulis oleh orang Inggris dan Spanyol.<\/p>\n

Suku pribumi Amerika berasal dari daratan Asia Timur-Laut yang merambah masuk ke daratan Amerika melalui jalur utara, yang diduga di zaman purba masih menjadi satu.\u00a0Hanya saja para pendahulu Columbus memang kalah promosi, kurang\u00a0public relations <\/em>dan publisitas hingga di lembaran sejarah dunia, riwayat penjelajahan mereka tertutup gemerlap popularitas Columbus.<\/p>\n

Guanahani
\n<\/strong>Di Amerika Serikat, Christopher Columbus dikenang sebagai pahlawan, padahal pelayar bayaran kerajaan Spanyol ini belum pernah menginjak bumi\u00a0daratanwilayah USA masa kini.<\/p>\n

12 Oktober 1492 Columbus mendarat sekadar di Pulau Guanahani yang kemudian disebut oleh Columbus sebagai San Salvador lalu Kuba dan Haiti. <\/em>Dalam tiga perjalanan menyusul, Columbus juga sekadar menelusuri kepulauan Bahama, Puerto Rico, Jamaica, Trinidad,\u00a0<\/em>serta bagian Timur Laut kawasan Amerika Selatan sampai paling-paling sisi Karibea tanah-genting Panama tanpa sempat menginjakkan kakinya di daratan yang kini termasuk wilayah Amerika Serikat.<\/p>\n

Dunia Bulat
\n<\/strong>Keliru, kisah tentang rencana Christopher Columbus berlayar ke arah Barat ditertawakan khalayak ramai, akibat semua masih yakin bahwa bentuk dunia ini datar.<\/p>\n

Pada akhir abad ke XV itu sudah tidak ada lagi anggapan keliru seperti itu. Semua sudah tahu bahwa dunia bulat, justru Columbus sendiri yang keliru mengenai\u00a0luas\u00a0globus dunia ini. Columbus mengira ukuran bola dunia ini sekadar kecil-kecil saja, hingga apabila berlayar ke arah Barat dia akan berhasil mencapai\u00a0Cathay\u00a0<\/em>(Cina) atau India. Columbus tidak sadar bahwa di bagian Barat Eropa masih ada benua bukan Asia. Maka ketika mendarat di pulau Guanahani, Columbus langsung memproklamirkan dirinya sudah tiba di Asia.<\/p>\n

Ketika menjelajahi gugusan-pulau yang kini masuk wilayah Kuba dia berkhayal berada di kawasan India. Maka penduduk asli setempat itu juga disebutnya sebagai\u00a0Indian\u00a0<\/em>(kekeliruan sebutan yang sampai sekarang masih dipertahankan).<\/p>\n

Sampai saat akhir hayatnya pada tahun 1506, Columbus masih tetap bersikeras <\/i>menganggap dirinya sudah berhasil menemukan kawasan Asia lewat jalur Barat! Kini kita semua tahu bahwa Columbus keliru!<\/p>\n

Kolonialisme
\n<\/strong>Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda!<\/p>\n

Maka, kekeliruan Christopher Columbus masih dikenang dengan rasa terima kasih dan hormat oleh masyarakat Amerika Serikat terutama kaum Hispanik!<\/p>\n

Colombus sama sekali tidak dikenang apalagi dihormati oleh masyarakat Indian yang kini sudah nyaris punah akibat angkara-murka kolonialisme para pendatang dari Eropa. Masyarakat pribumi Amerika alih-alih wajib menghornati malah berhak mencaci-maki Columbus sebagai biang-keladi malapetaka kemusnahan suku-bangsa mereka!<\/p>\n

Andaikata Columbus tidak tersesat mendarat di San Salvador, maka dapat diyakini bahwa nasib masyarakat pribumi asli benua Amerika tidak seburuk seperti sekarang ini. (*)<\/strong><\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Oleh: Jaya Suprana MUNGKIN tokoh yang paling banyak dikelirukan dalam sejarah dunia adalah Christophorus Columbus. Namun andaikata Columbus tidak keliru maka sejarah peradaban dunia akan beda ceritanya. Amerika Pertama, Columbus sering dikelirukan sebagai pelaut Spanyol padahal Italia. Columbus keliru dicatat pada lembaran sejarah yang ditulis oleh kaum kulit putih sebagai penjelajah pertama yang \u201cmenemukan\u201d benua […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":104079,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_exactmetrics_sitenote_active":false,"_exactmetrics_sitenote_note":"","_exactmetrics_sitenote_category":0,"footnotes":""},"categories":[3,4,6],"tags":[20758,17090],"yoast_head":"\nKelirumologi Columbus<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda! \u00a0\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kelirumologi Columbus\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda! \u00a0\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Kastara.id\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2021-01-05T04:30:29+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2021-01-05T07:31:16+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"900\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"400\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Redaksi\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:creator\" content=\"@kastara_id\" \/>\n<meta name=\"twitter:site\" content=\"@kastara_id\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Redaksi\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\"},\"author\":{\"name\":\"Redaksi\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e\"},\"headline\":\"Kelirumologi Columbus\",\"datePublished\":\"2021-01-05T04:30:29+00:00\",\"dateModified\":\"2021-01-05T07:31:16+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\"},\"wordCount\":486,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg\",\"keywords\":[\"Columbus\",\"Jaya Suprana\"],\"articleSection\":[\"Berita\",\"Headline\",\"Selayang Pandang\"],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\",\"name\":\"Kelirumologi Columbus\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg\",\"datePublished\":\"2021-01-05T04:30:29+00:00\",\"dateModified\":\"2021-01-05T07:31:16+00:00\",\"description\":\"Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda! \u00a0\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg\",\"width\":900,\"height\":400,\"caption\":\"Christophorus Columbus\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Beranda\",\"item\":\"https:\/\/kastara.id\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kelirumologi Columbus\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#website\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/\",\"name\":\"Kastara.id\",\"description\":\"Menuju Perubahan\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/kastara.id\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#organization\",\"name\":\"Kastara.id\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg\",\"contentUrl\":\"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg\",\"width\":400,\"height\":400,\"caption\":\"Kastara.id\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id\",\"https:\/\/x.com\/kastara_id\",\"https:\/\/www.instagram.com\/kastaramedia\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCeGiiL6-Jphb0XvgjnTraWg\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e\",\"name\":\"Redaksi\",\"sameAs\":[\"http:\/\/kastara.id\"],\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/author\/jie-ao\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kelirumologi Columbus","description":"Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda! \u00a0","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Kelirumologi Columbus","og_description":"Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda! \u00a0","og_url":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/","og_site_name":"Kastara.id","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id","article_published_time":"2021-01-05T04:30:29+00:00","article_modified_time":"2021-01-05T07:31:16+00:00","og_image":[{"width":900,"height":400,"url":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Redaksi","twitter_card":"summary_large_image","twitter_creator":"@kastara_id","twitter_site":"@kastara_id","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"Redaksi","Estimasi waktu membaca":"2 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/"},"author":{"name":"Redaksi","@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e"},"headline":"Kelirumologi Columbus","datePublished":"2021-01-05T04:30:29+00:00","dateModified":"2021-01-05T07:31:16+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/"},"wordCount":486,"publisher":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg","keywords":["Columbus","Jaya Suprana"],"articleSection":["Berita","Headline","Selayang Pandang"],"inLanguage":"id"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/","url":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/","name":"Kelirumologi Columbus","isPartOf":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg","datePublished":"2021-01-05T04:30:29+00:00","dateModified":"2021-01-05T07:31:16+00:00","description":"Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu menjadi seperti di masa kini. Entah lebih baik atau lebih buruk, namun pasti beda! \u00a0","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#primaryimage","url":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg","contentUrl":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Christophorus-Columbus.jpg","width":900,"height":400,"caption":"Christophorus Columbus"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/kastara.id\/05\/01\/2021\/kelirumologi-columbus\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Beranda","item":"https:\/\/kastara.id\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kelirumologi Columbus"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/kastara.id\/#website","url":"https:\/\/kastara.id\/","name":"Kastara.id","description":"Menuju Perubahan","publisher":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/kastara.id\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/kastara.id\/#organization","name":"Kastara.id","url":"https:\/\/kastara.id\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg","contentUrl":"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg","width":400,"height":400,"caption":"Kastara.id"},"image":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id","https:\/\/x.com\/kastara_id","https:\/\/www.instagram.com\/kastaramedia","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCeGiiL6-Jphb0XvgjnTraWg"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e","name":"Redaksi","sameAs":["http:\/\/kastara.id"],"url":"https:\/\/kastara.id\/author\/jie-ao\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/104076"}],"collection":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=104076"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/104076\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/104079"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=104076"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=104076"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=104076"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}