{"id":91468,"date":"2020-09-07T05:00:28","date_gmt":"2020-09-06T22:00:28","guid":{"rendered":"https:\/\/kastara.id\/?p=91468"},"modified":"2020-09-07T16:26:56","modified_gmt":"2020-09-07T09:26:56","slug":"dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/","title":{"rendered":"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar"},"content":{"rendered":"

Kastara.ID, Sorong – Selain menyelamatkan mamalia laut yang terdampar, mengetahui penyebab kejadian mamalia laut terdampar sangatlah penting. Hal ini untuk mengantisipasi agar peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari di lokasi yang sama dengan penyebab yang sama.<\/p>\n

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut. Menurutnya, mamalia laut merupakan salah satu komponen kunci dalam rantai makanan, bersama dengan predator utama lainnya, sehingga jika populasi cetacea terganggu dapat menyebabkan terganggunya rantai makanan secara keseluruhan.<\/p>\n

\u201cMelihat nilai-nilai penting ini maka sudah sepatutnya keberadaan cetacea terutama di perairan Indonesia perlu dilindungi dan dilestarikan,\u201d imbuhnya di Jakarta (4\/9).<\/p>\n

Sementara Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Andi Rusandi juga mengatakan hal senada. Ditegaskannya bahwa kejadian terdamparnya mamalia laut ini dapat merepresentasikan kondisi rumah mamalia laut tersebut yaitu perairan laut kita.<\/p>\n

\u201cLaut Indonesia menjadi rumahnya mamalia laut, tapi belakangan ini sering terjadi kejadian mamalia laut terdampar,\u201d ujar Andi saat membuka Webinar Kejadian Mamalia Laut Terdampar Perspektif Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi yang diselenggarakan oleh Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Kamis (3\/9).<\/p>\n

Andi menjelaskan, bangkai mamalia laut terdampar dapat membahayakan masyarakat di sekitar lokasi kejadian jika tidak segera ditangani. Mamalia laut dapat membusuk dengan cepat, bahkan bisa meledak karena perutnya yang berisi gas. Bahayanya, isi perutnya bisa membawa bakteri yang berbahaya bagi manusia.<\/p>\n

\u201cKami sangat berharap peran seluruh masyarakat. Untuk itu, saya meminta Kepala UPT di lingkungan Ditjen PRL untuk membuat jejaring, tidak hanya tingkat provinsi tetapi juga di tingkat desa,\u201d pesan Andi di Jakarta.<\/p>\n

Kepala LPSPL Sorong Santoso Budi Widiarto menyampaikan apresiasinya kepada teman-teman first responder yang terlibat aktif dalam penanganan mamalia laut terdampar.<\/p>\n

\u201cKejadian mamalia laut merupakan kejadian yang sulit diprediksi baik waktu dan tempatnya. Akan tetapi kejadian mamalia laut terdampar ini memiliki kemungkinan yang sangat besar terjadi setiap tahunnya,\u201d kata Santoso di Sorong.<\/p>\n

Santoso menambahkan, hingga saat ini, pertanyaan penyebab kejadian mamalia laut terdampar banyak yang belum terjawab akibat keterbatasan pengetahuan. Menurutnya, diperlukan perspektif dari dokter hewan dan peneliti oseanografi untuk memberikan pengetahuan tentang kejadian mamalia laut terdampar.<\/p>\n

\u201cPada tahun 2019, ada 39 kejadian biota terdampar di wilayah kerja kami, yang meliputi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Hanya 48 persen yang dapat ditangani langsung, sehingga penting keterlibatan mitra dalam membantu penanganan kejadian mamalia laut terdampar di remote area,\u201d tandasnya.<\/p>\n

Sementara Dokter Hewan WWF Indonesia Dwi Suprapti memaparkan bahwa setiap kejadian mamalia laut terdampar membawa pesan yang cukup banyak. Menurutnya kejadian mamalia laut terdampar mengindikasikan apa yang terjadi di lautan, seperti indikasi pencemaran laut, aktivitas yang tinggi di laut, atau\u00a0 indikasi terhadap kondisi alam, cuaca buruk, dan gempa.<\/p>\n

\u201cPeran dokter hewan adalah melakukan nekropsi (pembedahan) pada mamalia laut yang terdampar, namun tetap tidak bisa sendiri, butuh peran dari berbagai pihak dengan porsinya masing-masing untuk mengungkap kejadian terdampar,\u201d tutur Dwi saat menjadi narasumber webinar.<\/p>\n

Dwi mengungkapkan, ada 11 penyebab kejadian mamalia laut terdampar, yaitu akibat terjebak di air surut, penyakit, predasi, kebisingan, aktivitas perikanan, tertabrak kapal, pencemaran laut, gempa dasar laut, cuaca ekstrim, blooming alga, dan badai matahari.<\/p>\n

\u201cDari 304 kasus kejadian mamalia laut terdampar yang terjadi selama periode 2015-2019, lebih dari 80 % tidak terjawab penyebabnya karena keterbatasan SDM, biaya, dan informasi yang diperoleh. Dari 20 % yang terjawab, yang tertinggi karena bycatch, cuaca, tertabrak kapal, dan predator,\u201d ungkapnya.<\/p>\n

Dari perspektif oseanografi, Dosen Ilmu Teknologi Kelautan IPB Agus Atmadipoera menyampaikan, Wilayah Indonesia Timur dengan topografi yang kompleks berperan dalam kejadian mamalia laut terdampar. Menurutnya, propagasi gelombang pasang surut internal berpotensi menghempaskan mamalia laut dari kedalaman termoklin ke dekat permukaan. Hal ini dapat menyebabkan dekompresi mamalia laut akibat perubahan yang mendadak.<\/p>\n

\u201cAda kecenderungan peningkatan yang terdampar pada periode transisi dan musim timur. Hal tersebut didapatkan dari analisis data kejadian dengan pola meteo dan oseano\u201d kata Agus.(wepe)<\/strong><\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Kastara.ID, Sorong – Selain menyelamatkan mamalia laut yang terdampar, mengetahui penyebab kejadian mamalia laut terdampar sangatlah penting. Hal ini untuk mengantisipasi agar peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari di lokasi yang sama dengan penyebab yang sama. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":91469,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_exactmetrics_sitenote_active":false,"_exactmetrics_sitenote_note":"","_exactmetrics_sitenote_category":0,"footnotes":""},"categories":[3,4],"tags":[33546,32635,28573,33545,32923],"yoast_head":"\nDokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar - Kastara.ID<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar - Kastara.ID\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Kastara.id\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-09-06T22:00:28+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-09-07T09:26:56+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"900\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"400\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Redaksi\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:creator\" content=\"@kastara_id\" \/>\n<meta name=\"twitter:site\" content=\"@kastara_id\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Redaksi\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\"},\"author\":{\"name\":\"Redaksi\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e\"},\"headline\":\"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar\",\"datePublished\":\"2020-09-06T22:00:28+00:00\",\"dateModified\":\"2020-09-07T09:26:56+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\"},\"wordCount\":620,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg\",\"keywords\":[\"Agus Atmadipoera\",\"Andi Rusandi\",\"Aryo Hanggono\",\"Dwi Suprapti\",\"Santoso Budi Widiarto\"],\"articleSection\":[\"Berita\",\"Headline\"],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\",\"name\":\"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar - Kastara.ID\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg\",\"datePublished\":\"2020-09-06T22:00:28+00:00\",\"dateModified\":\"2020-09-07T09:26:56+00:00\",\"description\":\"Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg\",\"width\":900,\"height\":400,\"caption\":\"Mamalia Laut\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Beranda\",\"item\":\"https:\/\/kastara.id\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#website\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/\",\"name\":\"Kastara.id\",\"description\":\"Menuju Perubahan\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/kastara.id\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#organization\",\"name\":\"Kastara.id\",\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg\",\"contentUrl\":\"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg\",\"width\":400,\"height\":400,\"caption\":\"Kastara.id\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id\",\"https:\/\/x.com\/kastara_id\",\"https:\/\/www.instagram.com\/kastaramedia\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCeGiiL6-Jphb0XvgjnTraWg\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e\",\"name\":\"Redaksi\",\"sameAs\":[\"http:\/\/kastara.id\"],\"url\":\"https:\/\/kastara.id\/author\/jie-ao\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar - Kastara.ID","description":"Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar - Kastara.ID","og_description":"Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut.","og_url":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/","og_site_name":"Kastara.id","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id","article_published_time":"2020-09-06T22:00:28+00:00","article_modified_time":"2020-09-07T09:26:56+00:00","og_image":[{"width":900,"height":400,"url":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Redaksi","twitter_card":"summary_large_image","twitter_creator":"@kastara_id","twitter_site":"@kastara_id","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"Redaksi","Estimasi waktu membaca":"3 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/"},"author":{"name":"Redaksi","@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e"},"headline":"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar","datePublished":"2020-09-06T22:00:28+00:00","dateModified":"2020-09-07T09:26:56+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/"},"wordCount":620,"publisher":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg","keywords":["Agus Atmadipoera","Andi Rusandi","Aryo Hanggono","Dwi Suprapti","Santoso Budi Widiarto"],"articleSection":["Berita","Headline"],"inLanguage":"id"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/","url":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/","name":"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar - Kastara.ID","isPartOf":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg","datePublished":"2020-09-06T22:00:28+00:00","dateModified":"2020-09-07T09:26:56+00:00","description":"Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Aryo Hanggono mengungkapkan, keberadaan mamalia laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#primaryimage","url":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg","contentUrl":"https:\/\/kastara.id\/wp-content\/uploads\/2020\/09\/Mamalia-Laut.jpg","width":900,"height":400,"caption":"Mamalia Laut"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/kastara.id\/07\/09\/2020\/dokter-hewan-dan-peneliti-oseanografi-dilibatkan-ungkap-penyebab-mamalia-laut-terdampar\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Beranda","item":"https:\/\/kastara.id\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Dokter Hewan dan Peneliti Oseanografi Dilibatkan Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/kastara.id\/#website","url":"https:\/\/kastara.id\/","name":"Kastara.id","description":"Menuju Perubahan","publisher":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/kastara.id\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/kastara.id\/#organization","name":"Kastara.id","url":"https:\/\/kastara.id\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg","contentUrl":"\/wp-content\/uploads\/2022\/09\/KastaradotID.jpg","width":400,"height":400,"caption":"Kastara.id"},"image":{"@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/redaksi.kastara.id","https:\/\/x.com\/kastara_id","https:\/\/www.instagram.com\/kastaramedia","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCeGiiL6-Jphb0XvgjnTraWg"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/kastara.id\/#\/schema\/person\/ab57a9198f1926d8f5e8354cf14edb1e","name":"Redaksi","sameAs":["http:\/\/kastara.id"],"url":"https:\/\/kastara.id\/author\/jie-ao\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/91468"}],"collection":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=91468"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/91468\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/91469"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=91468"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=91468"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/kastara.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=91468"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}