Kastara.ID, Jakarta \u2013 Pandemi Covid-19 yang berjalan kurang lebih 7 bulan telah mengubah total aktivitas masyarakat. Salah satu hal yang paling jelas terlihat adalah masifnya pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian teknologi digital di masyarakat.<\/p>\n
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional\/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan, terjadinya pandemi menjadi pendorong untuk melakukan transformasi di berbagai bidang di Indonesia. Hal ini ia katakan saat menjadi Keynote Speaker<\/em>\u00a0webinar ALE GovDay 2020 dengan tema\u00a0Reshaping Indonesia<\/em>\u00a0Connected Government<\/em>. Kegiatan yang berlangsung pada 10-11 November 2020 ini membahas bagaimana peran teknologi di masa pandemi dan langkah-langkah apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, serta pihak-pihak terkait lainnya.<\/p>\n Beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah antara lain penyediaan jaringan backbone<\/em>\u00a0fiber optik ke seluruh ibukota kabupaten\/kota melalui proyek Palapa Ring, pengembangan pusat data nasional, pengembangan jaringan intra-pemerintah, inisiasi penuntasan infrastruktur digital hingga ke pedesaan (program\u00a0Last Mile<\/em>), dan lain-lain. Program\u00a0Last Mile<\/em>\u00a0diharapkan selesai pada tahun 2022 dengan menghadirkan sinyal 4G di 12.500 desa yang belum tersentuh layanan sinyal 4G.<\/p>\n Ia mengatakan percepatan digital juga dilakukan di berbagai bidang lain seperti kesehatan, keuangan, lingkungan, dan lain-lain. Di bidang kesehatan misalnya melalui\u00a0tele-medicine<\/em>\u00a0atau pelayanan kesehatan jarak jauh terutama di daerah yang tenaga kesehatannya belum memadai. Di bidang lingkungan, pemanfaatan digital bisa dilakukan untuk melakukan pendataan potensi kebakaran, topografi, dan lain-lain. \u201cManfaat transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,\u201d tegas Suharso.<\/p>\n Selain infrastruktur, faktor lain yang juga penting adalah tersedianya SDM digital yang mumpuni. Menurut\u00a0Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie, pemerintah perlu memfasilitasi kolaborasi antara industri\u00a0dengan\u00a0perguruan tinggi. Saat ini, Indonesia masih memerlukan sekitar 9 juta talenta digital demi memenuhi kebutuhan terkait transformasi digital. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas lembaga sertifikasi nasional TIK sebagai sarana percepatan SDM talenta digital di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya pembentukan\u00a0National Government Chief Information Officer<\/em>\u00a0(NGCIO) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan CIO institusi (lembaga\/kementerian).<\/p>\n Digital Tourism<\/strong> \u201cPenguatan akses internet di tujuan wisata menjadi salah satu agenda penting dalam mewujudkan\u00a0digital tourism<\/em>. Kemenparekraf sedang membuat aplikasi keamanan dan kesehatan terintegrasi yang dapat digunakan wisatawan di tempat wisata untuk mengetahui keadaan di tujuan wisata tersebut,\u201d ujar Angela. Ia menyatakan obyek wisata Labuan Bajo dipilih menjadi pilot project<\/em>\u00a0dari aplikasi tersebut.\u00a0Ia mengatakan Kemenparekraf juga terus mendukung\u00a0inovasi platform digital pariwisata anak bangsa untuk memperkuat ekosistem pariwisata indonesia.<\/p>\n Pemanfaatan teknologi atau platform digital juga menjadi nilai tambah bagi pelaku bisnis pariwisata di Indonesia. \u201cDengan menggunakan aplikasi wisata, kita bisa mengetahui apakah obyek wisata yang akan kita datangi aman atau tidak. Informasi tersebut adalah nilai lebih dari aplikasi untuk meningkatkan kunjungan dan pendapatan dari obyek wisata tersebut,\u201d jelas\u00a0Channel Sales Manager, Alcatel-Lucent Enterprise, Novse Hardiman.<\/p>\n Ia juga mengatakan untuk perkembangan pariwisata ke depan diperlukan pengembangan IoT (Internet of Things<\/em>) karena sangat bermanfaat bagi pengguna jasa terkait misalnya transportasi, kesehatan, dan lain-lain.<\/p>\n E-Government<\/em><\/strong> Indonesia Meningkat VP Channel and Territory, Alcatel-Lucent Enterprise, APAC, Damien Delard mengatakan, investasi aplikasi terkait\u00a0e-government<\/em>\u00a0di seluruh dunia mengalami peningkatan sebesar 20%. Ia juga mengatakan pengembangan\u00a0smart cities<\/em>\u00a0juga mengalami peningkatan terutama terkait efisiensi transportasi atau lalu lintas, energi, termasuk\u00a0data-sharing<\/em> misalnya untuk layanan kesehatan, pantauan lalu lintas, dan lain-lain. Ia mengatakan investasi di bidang smart cities<\/em>\u00a0juga terus meningkat. Laporan IDC menyebutkan bahwa investasi inisiatif\u00a0smart cities<\/em>\u00a0tahun ini mencapai $124 miliar, atau naik 18,9% dibanding tahun sebelumnya.[1]<\/p>\n Alcatel-Lucent Enterprise sebagai penyedia layanan teknologi memiliki berbagai solusi yang bisa membantu menjawab berbagai tantangan terkait transformasi digital di Indonesia. Menteri Bappenas menyatakan salah satu tantangan yang masih dihadapi terkait transformasi digital adalah resistensi masyarakat terhadap perubahan. Selain itu, \u201cIndonesia memiliki kondisi geografis yang unik dan ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan teknologi yang tepat untuk mendorong transformasi teknologi. Kondisi ini juga membutuhkan solusi yang unik yang sesuai dengan kebutuhan di masing-masing daerah,\u201d ujar Dirk Dumortier,\u00a0Head of Business Development Smart City and Healthcare APAC<\/em>\u00a0ALE.<\/p>\n Damien menyatakan, tantangan-tantangan tersebut bisa dijembatani dengan solusi dari ALE misalnya melalui citizen relationship management<\/em>\u00a0melalui platform Rainbow, yang merupakan platform komunikasi terintegrasi. ALE juga memiliki pengalaman terkait pengembanga\u00a0smart cities<\/em>\u00a0di berbagai kota di dunia. Menariknya, Damien mengatakan bahwa \u201csmart<\/em>\u201d bukanlah tentang teknologi semata. \u201cTeknologi adalah alat untuk membantu mencapai tujuan-tujuan manusia misalnya untuk memperkuat demokrasi, meningkatkan partisipasi masyarakat, mendorong mobilitas, meningkatkan kepercayaan, menjadi lebih inlusif, dan membantu kelestarian lingkungan,\u201d ujar Damien.<\/p>\n ALE GovDay 2020 mendapat dukungan penuh dari pemerintah terutama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Kementerian Perhubungan. Kegiatan ini juga didukung oleh para partner ALE seperti AMD dan Epson. (nth)<\/strong><\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Kastara.ID, Jakarta \u2013 Pandemi Covid-19 yang berjalan kurang lebih 7 bulan telah mengubah total aktivitas masyarakat. Salah satu hal yang paling jelas terlihat adalah masifnya pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":98836,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_mi_skip_tracking":false,"_exactmetrics_sitenote_active":false,"_exactmetrics_sitenote_note":"","_exactmetrics_sitenote_category":0,"footnotes":""},"categories":[3,4,14],"tags":[36691,21359,36692,36693,13439,24032],"yoast_head":"\n
\nDi hari kedua ALE GovDay 2020\u00a0Reshaping Indonesia<\/em>\u00a0Connected Government<\/em>,\u00a0Wakil Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo mengatakan,\u00a0digital tourism<\/em>\u00a0merupakan salah satu hal penting dalam pengembangan pariwisata Indonesia ke depan. Pengalaman digital menjadi semakin relevan di masa sekarang dimana interaksi secara langsung menjadi terbatas.<\/p>\n
\n<\/strong>Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dilakukan pemerintah berdasarkan Perpres No. 25 Tahun 2018 mulai menunjukkan hasil yang positif. Hasil survei\u00a0E-Government Development Index<\/em>\u00a0(EDGI) yang dirilis\u00a0United Nations<\/em>\u00a0menunjukkan Indonesia saat ini berada di peringkat 88 atau naik 19 peringkat dibanding tahun 2018.<\/p>\n