BPS

Kastara.ID, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyampaikan laju inflasi di Ibukota pada periode September 2020 mencapai 0,02 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan yakni kenaikan biaya akademi atau Perguruan Tinggi sebesar 0,11 persen.

Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan, selain Perguruan Tinggi, komoditas lain yang menyumbang inflasi antara lain emas perhiasan sebesar 0,03 persen, dan bawang putih sebesar 0,01 persen.

“Selama periode September 2020 inflasi di DKI Jakarta mencapai 0,02 persen. Ada tiga kelompok yang menyumbang inflasi, diantaranya perguruan tinggi, emas perhiasan, dan bawang putih. Namun demikian, harga-harga di DKI cukup terkendali,” kata Buyung dalam keterangan pers virtual (1/10).

Ia melanjutkan, komoditi bawang putih mengalami inflasi sebesar 0,01 persen lantaran tidak seimbangnya persediaan stok bawang putih dengan permintaan kebutuhan. Sehingga menyebabkan kenaikan harga yang cukup signifikan.

Selain inflasi, dibulan September juga mengalami deflasi di 3 kelompok. Deflasi tertinggi pada kelompok angkutan udara sekitar minus 0,07 persen, daging ayam ras sekitar minus 0,04 persen dan telur ayam ras sekitar minus 0,02 persen.

“Tiga kelompok ini mengalami deflasi lantaran angkutan udara mengalami penurunan tarif di beberapa maskapai penerbangan dan memberlakukan kebijakan pemotongan tarif terkait menurunnya jumlah penumpang akibat masa pandemi ini,” ucapnya.

Sedangkan harga daging ayam ras dan telur ayam ras pada Bulan September ini cenderung berfluktuasi, dimana mengalami kenaikan atau penurunan silih berganti. “Namun demikian, kita berharap agar laju inflasi ini tetap stabil hingga akhir tahun nanti,” tandasnya. (hop)