Headline

Legislator Sebut Kekuasaan Menentukan Keberlanjutan Wilayah Pesisir

Kastara.ID, Jakarta – Kekuasaan yang kini sedang diemban di tangan para legislator maupun eksekutif dari pusat sampai daerah, sangat menentukan nasib keberlanjutan wilayah pesisir di Indonesia. Di tangan para pejabat itulah kebijakan menyangkut kawasan pesisir ditentukan.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyampaikan hal ini di hadapan Gubernur Bangka Belitung, Wakil Bupati Bangka, dan otoritas Kementerian KP serta Kementerian LHK di ruang rapat Komisi IV DPR, Kamis (3/12). Rapat kali ini menyoal penambangan pasir di wilayah pesisir Provinsi Bangka Belitung yang tak terkendali sehingga menimbulkan degradasi lingkungan pesisir.

Ditegaskan Dedi, wilayah pesisir memiliki arti penting bagi masyarakat, khususnya masyarakat nelayan. Wilayah pesisir dan laut yang makin lestari tentu memberi benefit berupa perikanan yang melimpah. Ini karena terumbu karang tempat ikan bertelur dan berkembang biak masih terjaga. Dengan pengelolaan berkelanjutan, akan mampu menunjang perekonomian masyarakat pesisir yang umumnya berprofesi sebagai nelayan turun temurun.

“Namun sebaliknya, potensi pesisir perairan laut yang tidak dikelola secara berkelanjutan, maka tidak akan menunjang kehidupan ekonomi masyarakat pesisir, terutama nelayan secara turun temurun. Potensi yang dimiliki akan habis dan punah, sehingga tidak lagi dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang,” tutur politisi Partai Golkar ini.

Masalah krusial kawasan pesisir adalah pembangunan dan pengelolaan ruang laut secara berkelanjutan. Anak cucu harus ikut menikmati kekayaan hayati pesisir. Hanya saja masalahnya hari ini, kawasan pesisir sudah banyak yang rusak, termasuk pesisir di Bangka Belitung yang kini dipersoalkan. Ketika pesisir rusak, ekonomi masyarakat setempat juga ikut tertekan. Di tangan para pemegang otoritaslah, nasib pesisir ditentukan.

“Kita sebagai Anggota DPR RI ada batas waktunya, begitu juga bupati dan gubernur. Jangan sampai suatu saat kita menyesal, karena tidak bisa menjaga tugas dan kewajiban kita. Sehingga, suatu saat ketika menjadi rakyat biasa, kita main di pesisir, rakyatnya sudah tidak bisa melaut, pesisirnya sudah rusak, pasirnya sudah habis, begitu juga terumbu karang dan magrovenya habis,” seru legislator dapil Jabar VII ini. (rso)

Leave a Comment

Recent Posts

Meninjau Langsung Lokasi Banjir di RT 04 RW 08 Kelurahan/Kecamatan Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…