Kastara.ID, Jakarta – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta meluncurkan Akademi Urban Farming. Akademi Urban Farming menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin belajar tentang pertanian perkotaan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, untuk materi atau modul pembelajaran disesuaikan dengan permintaan masyarakat atau berdasarkan program yang sudah ditetapkan oleh Dinas KPKP DKI Jakarta.

“Ada 15 peserta yang bergabung dalam Akademi Urban Farming pada angkatan pertama,” ujarnya (4/6).

Eli menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 98 persen masyarakat Jakarta akan melakukan aktivitas pertanian meskipun pandemi sudah selesai. Hal ini menjadi tantangan karena 85 persen di antaranya menyatakan belum pernah melakukan aktivitas pertanian.

“Sangat disayangkan kalau mereka keterampilannya hanya trial and error, makanya Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP membentuk Akademi Urban Farming,” ungkapnya.

Menurutnya, peserta Akademi Urban Farming ini akan dilatih, dibina, dan didampingi dalam penerapan pertanian perkotaan secara komprehensif. Materi yang diberikan juga tidak terbatas pada budi daya pertanian, tapi juga mencakup peternakan dan perikanan.

“Target pendampingan biasanya kita lakukan hingga tiga kali panen sampai akhirnya mereka mandiri. Kami juga beri pendampingan cara membuat produk olahan yang benar dan baik. Kita dampingi mereka sampai dapat sertifikat izin edarnya dan ajari pemasarannya,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati menambahkan, sebanyak 15 peserta Akademi Urban Farming angkatan pertama langsung dilatih budi daya tanaman sayuran kangkung dan bayam. Rencananya, kegiatan ini dijadwalkan rutin setiap hari Jumat.

“Mereka belajar cara menanam. Peserta juga akan dibagikan bibit gratis satu orang dua di luar bahan yang digunakan untuk menanam. Kita sediakan lahan dan medianya untuk proses pembelajaran praktik langsung di lapangan,” ucapnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan pembelajaran juga bisa dilaksanakan langsung di lahan yang telah tersedia di lingkungan masyarakat. Kalau tidak punya lahan bisa ke gedung Dinas KPKP, tetapi kalau ada masyarakat yang mengajukan punya lahan dan mereka mau diajari langsung di lokasi nanti kita yang akan ke sana.

“Kami akan membuka pendaftaran secara daring untuk angkatan berikutnya. Semoga animo masyarakat semakin meningkat,” tandasnya. (hop)