Kepala Unit Pengelola Museum Seni Jakarta, Sri Kusumawati mengatakan, pameran ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober lalu.
Selain itu sebagai bentuk apresiasi karya dan dedikasi bagi para Artisan Batik yang turut berkontribusi pada keberlangsungan Batik di Indonesia. Artisan merupakan orang yang ahli membuat barang kerajinan tangan.
“Pameran ini menampilkan 80 karya batik dari 21 artisan seperti Iwan Tirta, Yahya Adi Sutikno, Catur Wijayanto, Gorka, Afif Syakur, Sortoyo Slamer, dan Liem Ping Wie,” ujarnya, Kamis (5/10).
Ia menuturkan, batik yang ditampilkan dalam pameran ini hasil karya eksklusif dari para artisan. Artinya hanya ada satu karya untuk satu tema cerita.
“Pameran ini diselenggarakan bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI), Kemenristek, dan lainnya,” katanya.
Menurut Sri, selain koleksi Batik, pameran ini juga dimeriahkan kegiatan seminar artisan dan workshop membatik bagi siswa-siswi penyandang disabilitas.
“Pameran ini dapat dinikmati pengunjung dari Selasa sampai dengan Minggu mulai pukul 09.00-15.00,” terangnya.
Koordinator Museum dan Galeri Museum Cagar Budaya Kemenristek RI, Pustanto menambahkan, pameran seperti ini perlu diapresiasi karena memberikan kesempatan kepada masyarakat terkait keanekaragaman Batik Indonesia.
“Pameran ini wujud sinergisitas antar pihak yang sama-sama peduli dengan keberadaan Batik Indonesia,” tuturnya.
Ia berharap, sinergisitas ini bisa terus terjalin agar karya-karya Batik Indonesia tetap lestari dan para artisan berdikari melestarikan warisan budaya tak benda yang diakui dunia ini.
“Semoga banyak pengunjung yang datang menikmati karya-karya ini,” tandasnya. (hop)
Leave a Comment