Pantai

Kastara.ID, Jakarta – Sejumlah peneliti melalui sebuah studi terbaru memprediksi setengah pantai di dunia bisa lenyap pada akhir abad ke 21 akibat pemanasan global. Bahkan pada 2050, 14 hingga 15 persen garis pantai bakal berubah, berbeda dari apa yang kita lihat hari ini akibat erosi.

Studi ini diterbitkan Senin di Jurnal ilmiah Nature Climate Change dan dilakukan oleh para ilmuwan dari Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa, serta universitas di Spanyol, Portugal, dan Belanda.

Perubahan iklim diprediksi mengikis garis pantai di seluruh dunia. Penelitian juga menunjukkan pemukiman padat penduduk di Pantai Timur Amerika Serikat, Asia Selatan, dan Eropa akan mengalami kemunduran garis pantai hingga 100 meter pada 2100.

Padahal peneliti mengatakan sebagian besar pantai di dunia berjarak kurang dari 100 meter dari daratan, seperti dilansir CNN, Jumat (6/3).

“Kami menganggap ambang 100 meter karena jika erosi melebihi 100 meter, maka ini berarti bahwa kemungkinan besar, pantai akan menghilang karena sebagian besar pantai di dunia bahkan lebih sempit dari 100 meter,” kata Ahli Kelautan dari Komisi Eropa yang memimpin studi, Michalis Vousdoukas.

Dengan menggunakan proyeksi kenaikan permukaan laut yang diperbarui, para peneliti menganalisis bagaimana nasib pantai di masa depan dengan laut yang lebih tinggi dan badai yang lebih merusak.

Mereka juga mempertimbangkan proses alami seperti erosi dan geologi dasar pantai, serta faktor manusia. Faktor terakhir seperti pembangunan bangunan pantai, bendungan dan upaya pemeliharaan pantai.

Studi memprediksi akan semakin banyak pantai mengalami erosi seiringan dengan peningkatan permukaan laut terus meningkat. Studi ini menemukan bahwa Australia menjadi negara terparah yang akan mengalami erosi pantai.

Pada 2100, setidaknya 7.100 mil atau sekitar 11.426,3 kilometer garis pantai akan mengalami erosi. Angka tersebut merepresentasi sekitar 50 persen dari seluruh garis pantai negara itu.

Negara Chili, Cina, Amerika Serikat, Rusia, Meksiko, dan Argentina juga merupakan negara yang mengalami erosi garis pantai terparah di dunia.

Peneliti memprediksi, apabila pemerintah bisa menerapkan kebijakan polusi gas, peneliti menemukan pantai yang disebut menghilang bisa berkurang 17 persen pada 2050. Sebanyak 40 persen pantai yang diprediksi menghilang bisa selamat pada 2100.

Saat ini, banyak pantai yang menghadapi masalah erosi terburuk terletak di daerah perkotaan, di mana gedung-gedung bertingkat tinggi dan jalanan berada dekat dengan garis pantai.

Biasanya, pantai adalah lingkungan yang dinamis. Garis pantai seharusnya bergeser dan berubah secara alami seiring dengan pasang surut dan menanggapi perubahan permukaan laut. (ant)