Jahe Merah

Kastara.ID, Jakarta – Akibat serangan wabah corona, penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe, sereh, dan kunyit laris manis di Indonesia.

Hal ini karena rempah-rempah itu ramai dicari masyarakat lantaran diyakini dapat menangkal virus corona tersebut.

Mayoritas pembeli pun pekerja kantoran. Umumnya mereka beli dengan ukuran seperempat kilogram (Kg) untuk tiap jenisnya.

Akibat tingginya permintaan akan rempah-rempah membuat harganya naik. Seorang pedagang yang sudah berjualan di Pasar Mencos selama 20 tahun itu mengatakan harga temulawak naik dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg.

Sedangkan jahe dibanderol dari Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu kg, sereh Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg. Sementara harga kunyit stabil di kisaran Rp 15 ribu per kg.

Lonjakan harga juga terjadi pada komoditas bawang bombai dari Rp 20 ribu-Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 180 ribu per kg. Yani bilang, terbangnya harga bawang bombai disebabkan kelangkaan pasokan di pasar. Namun untuk komoditas rempah-rempah lainnya, tidak terjadi kekurangan pasokan di pasar. (ant)